Gmail. Foto: Gmail.
Gmail. Foto: Gmail.

Tips & Trik

Membongkar Sejarah Rahasia Gmail: Dari Proyek Iseng ke Layanan Raksasa

Arif Wicaksono • 26 Juni 2025 06:20
Jakarta: Di sebuah sudut kantor Google yang penuh dengan ide-ide liar, seorang insinyur bernama Paul Buchheit diam-diam mengerjakan proyek yang akan mengubah cara kita berkomunikasi. 
 
Paul membuat proyek yang awalnya diberi nama kode "Caribou," adalah cikal bakal Gmail. Buchheit memulai ini sebagai proyek sampingan, memanfaatkan kebijakan "20% waktu" Google yang memungkinkan karyawan mengejar ide pribadi. 
 
Siapa sangka, eksperimen kecil ini akan menjadi salah satu layanan email terbesar di dunia?
Gmail resmi diluncurkan pada 1 April 2004. Banyak yang mengira itu hanya lelucon April Mop dengan layanan email dengan penyimpanan gratis sebesar 1GB, kapasitas yang pada saat itu hampir 500 kali lebih besar dari yang ditawarkan Yahoo! Mail atau Hotmail. 

Pengguna email saat itu terbiasa dengan batas penyimpanan 2-4 MB, yang sering kali memaksa mereka menghapus email penting. Google tidak hanya menawarkan ruang penyimpanan besar, tetapi juga antarmuka yang cepat dan pencarian email yang canggih. Namun, peluncuran ini disambut dengan skeptisisme: apakah ini benar-benar nyata, atau hanya gimmick?
 
Fakta yang jarang diketahui adalah bahwa Gmail awalnya hanya bisa diakses melalui undangan. Google sengaja membatasi akses untuk menciptakan rasa eksklusivitas dan membangun hype. 
 
Undangan Gmail menjadi komoditas panas di tahun 2004, bahkan dijual di eBay dengan harga puluhan hingga ratusan dolar! Strategi ini ternyata brilian: orang-orang berlomba-lomba ingin menjadi bagian dari "klub Gmail," dan ini membantu Google menguji skalabilitas sistem mereka secara bertahap. Baru pada Februari 2007, Gmail akhirnya dibuka untuk umum tanpa perlu undangan.
 
Di balik antarmuka Gmail yang sederhana, ada teknologi revolusioner yang jarang dibicarakan: penggunaan JavaScript untuk menciptakan pengalaman web yang dinamis. 
 
Pada masa itu, aplikasi web biasanya lambat dan statis, tetapi Gmail memperkenalkan konsep AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) yang memungkinkan halaman diperbarui tanpa perlu memuat ulang sepenuhnya. Ini membuat Gmail terasa seperti aplikasi desktop, bukan sekadar situs web. Inovasi ini tidak hanya mengubah email, tetapi juga menjadi fondasi bagi aplikasi web modern seperti Google Maps dan banyak lainnya.

Kontroversi Gmail

Gmail diluncurkan pada Hari April Mop, yang membuat banyak pihak, termasuk media teknologi, awalnya mengira pengumuman ini hanyalah lelucon karena Google dikenal sering membuat prank April Mop, seperti PigeonRank. 
 
Salah satu kontroversi terbesar adalah fitur pemindaian isi email oleh Gmail untuk menampilkan iklan yang relevan. Banyak pengguna dan aktivis privasi mengkritik praktik ini karena dianggap melanggar privasi, meskipun Google menegaskan bahwa pemindaian dilakukan secara otomatis oleh sistem, bukan manusia. Kekhawatiran ini memicu debat luas tentang etika penggunaan data pribadi
 
Nama "Gmail" sempat memicu masalah hukum karena sudah digunakan oleh pihak lain sebelum Google. Sebelum Google, nama "Gmail" (atau "G-mail") sudah digunakan oleh Paws Inc., studio kartun milik Jim Davis, pencipta Garfield, sejak 1998. Hal ini menimbulkan kebingungan dan diskusi tentang hak kepemilikan nama, meskipun Google akhirnya mengakuisisi domain Gmail.com dari US Email pada 2004.
 
Di Jerman, Google berhadapan dengan perusahaan Giersch Ventures yang telah mendaftarkan merek "G-mail" sejak 2001, sehingga Google terpaksa mengganti nama layanan menjadi "Google Mail" untuk pengguna di Jerman (dan kemudian di Inggris untuk alasan serupa).
 
Bahkan Gmail hampir tidak pernah ada karena tantangan teknis. Paul Buchheit pernah mengungkapkan bahwa sistem penyimpanan Gmail sempat "crash" beberapa kali selama pengembangan. 
 
Google harus merancang infrastruktur baru yang mampu menangani jutaan email dengan cepat dan andal. Ini mendorong inovasi dalam sistem penyimpanan data Google, yang kemudian menjadi cikal bakal teknologi seperti Google File System. Dengan kata lain, Gmail tidak hanya mengubah email, tetapi juga membantu membentuk fondasi teknologi cloud Google.
 
Gmail juga punya "telur Paskah" yang jarang diketahui. Pada tahun-tahun awalnya, pengguna bisa menemukan fitur-fitur tersembunyi seperti "Gmail Paper," sebuah lelucon April Mop di mana Google mengklaim akan mencetak email kamu dan mengirimkannya via pos. 
 
Ada juga fitur eksperimental di Gmail Labs, seperti "Mail Goggles," yang memaksa pengguna mengerjakan soal matematika sederhana sebelum mengirim email larut malam—tujuannya untuk mencegah email impulsif saat mabuk! Fitur-fitur ini mencerminkan budaya inovatif dan playful Google.
 
Hingga kini, Gmail telah berkembang jauh dari sekadar layanan email.Ekosistem Gmail semakin kuat dengan integrasinya dengan Google Drive, Google Calendar.Gmail sudah memiliki lebih dari 1,8 miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan