Ditemukan oleh beberapa peneliti keamanan siber dan dilaporkan ke Intel pada Januari, kelemahan ini memiliki tiga varian.
Dalam sebuah blog post, Intel berkata bahwa semua update yang Intel berikan sejak awal tahun ini akan melindungi sebagian besar pengguna dari kelemahan ini, lapor Engadget.
"Kami belum mendengar adanya laporan serangan yang menggunakan metode ini. Namun, ini menekankan pentingnya keamanan siber bagi semua orang," kata Intel.
Intel menamai kelemahan ini L1 Terminal Fault (L1TF). Mereka berkata, dua dari tiga varian kelemahan ini bisa diselesaikan dengan update yang telah ada saat ini.
Sementara varian ketiga -- yang hanya memengaruhi sebagian kecil pengguna produk Intel, seperti data center -- memerlukan langkah khusus.
Para peneliti yang menemukan celah keamanan ini memberikan nama Foreshadow. L1TF memengaruhi fitur Software Guard Extensions (SGX). Para peneliti berkata, setelah penemuan Meltdown dan Spectre, meneliti SGX adalah langkah yang paling masuk akal.
"Ketika Anda mencari tahu apa yang tidak dipengaruhi oleh Spectre dan Meltdown, SGX adalah salah satu dari sedikit hal yang tidak terpengaruh," kata peneliti keamanan sistem Daniel Genkin, salah satu orang yang berkontribusi pada penemuan Foreshadow pada Wired.
Setelah skandal Spectre dan Meltdown, Intel telah menambah program pemburuan bug mereka. Mereka menawarkan hadiah yang lebih besar dan membuka kesempatan pencarian bug itu pada lebih banyak orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
