LinkedIn memberikan opsi kepada kandidat penerima kerja untuk mengalihkan wawancara ke ranah virtual.
LinkedIn memberikan opsi kepada kandidat penerima kerja untuk mengalihkan wawancara ke ranah virtual.

LinkedIn Alihkan Wawancara Kerja ke Ranah Online

Lufthi Anggraeni • 06 Maret 2020 18:03
Jakarta: LinkedIn memberitahukan kepada kandidat penerima kerja bahwa mereka memiliki opsi untuk melakukan wawancara secara virtual, atau menundanya hingga tanggal yang tidak ditentukan di masa depan, akibat kekhawatiran penyebaran virus korona.
 
The Verge melaporkan bahwa informasi ini dikirimkan LinkedIn melalui email kepada salah satu pendaftar pekerjaan dari tim staf jejaring sosial untuk profesional tersebut. Email ini juga menyebut bahwa tidak satupun dari dua opsi yang ditawarkannya akan mengganggu posisi pengguna sebagai kandidat penerima pekerjaan di LinkedIn.
 
Google juga mengirimkan email serupa pada tanggal 4 Maret lalu, menyebut bahwa seluruh wawancara pekerjaan global akan dilakukan secara virtual. Facebook menyebut bahwa perusahaannya akan membatalkan sebagian besar wawancara pekerjaan tatap muka.
 
Amazon juga mengumumkan penundaan wawancara pekerjaan tatap muka hingga jangka waktu tidak ditentukan pada pekan lalu. Saat dimintai komentar, LinkedIn enggan berbagi informasi terkait dengan kebijakan wawancara pekerjaannya.
 
Namun, perwakilan LinkedIn memberikan informasi terkait upaya lain yang dilakukannya untuk mencegah penyebaran virus korona. LinkedIn menyebut telah meminta pegawai untuk menunda perjalanan bisnis tidak terlalu penting dan memutuskan untuk tidak berpartisipasi pada acara eksternal pada bulan Maret hingga April mendatang.
 
Sejumlah perusahaan lain juga membatasi atau melarang perjalanan akibat kekhawatiran penyebaran virus yang kini menjadi pandemi kesehatan dunia, termasuk Google, Amazon, Microsoft, IBM, dan Ford. LinkedIn juga mundur dari konferensi SXSW, bersama dengan perusahaan lain.
 
Sebelumnya, LinkedIn dilaporkan mengikuti jejak Instagram, Facebook dan WhatsApp, dengan menghadirkan fitur serupa milik Snapchat pada aplikasinya. Media sosial untuk profesional ini mengaku tengah menguji Stories secara internal.
 
LinkedIn juga menyebut bahwa perusahaannya berencana untuk memperluas pengujian dalam waktu beberapa bulan mendatang. Head of Consumer Product LinkedIn Pete Davies dalam unggahannya menyebut bahwa kehadiran fitur Stories ini dinilai memiliki alasan yang baik.
 
Sebab, lanjut Davies, fitur ini dinilai menawarkan cara mudah untuk berbagi update kepada rekan tanpa terlihat sempurna dan tidak melekat selamanya di profil. Selain itu, Davie juga menyebut bahwa dirinya membayangkan perusahaan atau karyawan menggunakan Stories LinkedIn sebagai format percakapan baru.
 
Sementara itu, menyadari dampak buruk dari penyebaran virus korona pada kegiatan pendidikan, Microsoft dan Google menyatakan merilis aplikasi atau software video conference untuk bisa diunduh dan digunakan gratis.
 
Software video conference tersebut bisa digunakan untuk komunikasi online tatap muka. Jadi kegiatan di lembaga pendidikan bisa tetap berlangsung. Software ini dilaporkan juga bisa digunakan oleh perusahaan yang membutuhkannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan