Sekarang, kecerdasan buatan tersebut memang belum bisa menganalisa cerita layaknya kritikus profesional, tapi AI ini sudah bisa memprediksi cerita yang akan menjadi paling populer.
"Jaringan syaraf kami cukup sukses dalam memprediksi kepopuleran cerita," kata peneliti Disney Research, Boyang "Albert" Li dalam sebuah pernyataan resmi.
"Anda belum bisa menggunakannya untuk memilih pemenang dari kompetisi menulis, tapi ia bisa digunakan untuk membantu riset di masa depan." Menurut Engadget, para peneliti menggunakan pertanyaan dan jawaban pada Quora untuk melatih algoritma AI mereka.
Sebagian besar jawaban yang muncul pada Quora muncul dalam bentuk cerita dan pembaca bisa memberikan suaranya sehingga akan muncul jawaban yang paling populer. Jumlah suara ini kemudian digunakan untuk mengukur kualitas cerita.
Dalam penelitian ini, para peneliti mengumpulkan hampir 55 ribu jawaban dan menggunakan lebih dari 28 ribu jawaban yang bisa dianggap sebagai cerita. Masing-masing jawaban mengandung kata sebanyak 369 kata. Setelah itu, para peneliti kemudian mengembangkan beberapa jaringan syaraf.
Satu AI bertugas menilai cerita berdasarkan bagian-bagian yang ada dan satu AI lain untuk melihat cerita sebagai satu-kesatuan. Masing-masing AI kemudian akan membuat prediksi akan popularitas sebuah cerita.
Lalu, apa untungnya bagi Disney mengembangkan AI ini? Ke depan, sebagai studio film, Disney bisa memanfaatkan teknologi ini untuk memilih skenario yang akan mereka produksi menjadi film atau animasi.
Namun, sekarang, teknologi ini masih dalam tahap pengembangan awal. Semoga saja, para peneliti bisa membuat AI yang memilih cerita tidak hanya berdasarkan pada popularitas, tapi juga kualitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
