Salah satu proyek yang ada adalah pembangunan FO untuk backbone di Kalimantan sejauh 900 km di antara Banjarmasin-Balikpapan.
"Kami terus membangun jaringan FO di berbagai wilayah layanan XL. Hal ini merupakan keharusan karena sebagai operator kami memiliki tanggung jawab kepada pelanggan dan pemerintah untuk tetap membangun FO sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan perusahaan," kata Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya.
"Dari Capex tahunan, lebih dari setengah kami alokasikan untuk mendukung pengembangan jaringan, termasuk pembangunan jaringan FO."
Selain pembangunan jaringan backbone di Kalimantan, XL juga melakukan ekspansi FO backbone di Jawa sejauh 170 km. Tidak hanya itu, XL juga membangun FO untuk jaringan 4G LTE di Jawa sepanjang 153 km, Sumatera 37 km, dan di Bali-Lombok-Sumbawa, Sulawesi, dan Kalimantan.
XL juga melakukan modernisasi jaringan FO di Jawa sepanjang 200 km dan melakukan pembangunan FO joint construction di Kalimantan sepanjang 130 km.
Saat ini, total jaringan FO yang dimiliki XL memiliki panjang sekitar 40 ribu km. Sekitar 12 persen di antaranya adalah FO di bawah laut. Sejatinya, XL menyebutkan, jaringan FO berfungsi sebagai jaringan utama backbone. Ia membawa trafik berkapasitas besar dalam kecepatan tinggi.
Meskipun berusaha untuk terus membangun jaringan FO, XL mengaku mereka juga tetap menyewa jaringan FO dari pihak lain dengan alasan efisiensi biaya, proteksi untuk meningkatkan kinerja dan realibilitas sebagai jalur.
Hingga saat ini, jaringan FO dengan model saling sewa dan membangun bersama adalah sekitar 10 persen dari total panjang jaringan FO XL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
