Kemarin, dikabarkan bahwa Qualcomm akan menolak penawaran tersebut. Kini, Qualcomm mengonfirmasi dugaan tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Paul Jacobs, Chairman dan anak dari salah satu pendiri Qualcomm, Irwin Jacobs, berkata bahwa penawaran Broadcom "secara signifkan merendahkan nilai Qualcomm terkait posisi perusahaan sebagai pemimpin dalam industri teknologi mobile dan potensi pertumbuhan kami di masa depan."
Menurut Fortune, itu berarti, Qualcomm membuka diri atas penawaran yang lebih tinggi.
Beberapa jam setelah Qualcomm mengeluarkan pernyataan resmi, Broadcomm menjawab dengan menyebutkan bahwa mereka berkomitmen untuk membeli Qualcomm.
CEO Broadcom, Hock Tan, yang dikenal karena keahliannya dalam melakukan merger dan akuisisi, berkata bahwa para pemegang saham Qualcomm mengaku tertarik dengan penawaran dari Broadcom.
"Banyak yang menunjukkan pada kami ketertarikan mereka agar Qualcomm bertemu dengan kami untuk berdiskusi tentang penawaran kami," ujar Tan dalam pernyataan resmi. "Kami masih ingin menjalin hubungan baik dengan dewan direktur dan tim manajemen Qualcomm."
Pernyataan ini memiliki implikasi bahwa Broadcom bersedia melakukan pengambilalihan paksa (hostile takeover) jika Qualcomm masih berkeras untuk menolak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News