Hal itu terungkap dalam dalam webinar bertema ‘Peran Public Relations di Ruang Digital dalam Membangun Image Brand’ yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Makassar, Rabu, 2 November 2022.
Vice President - Direct Sales & Retail East Java Bali Nusra PT Indosat Tbk Heny Tri Purnaningsih mengatakan, membangun image brand tidak hanya sekadar tampil di dunia maya, melainkan butuh strategi baik dalam penyampaian isi konten maupun upaya memanfaatkan fitur pada platform media sosial.
Heny menjelaskan, personal branding atau image brand merupakan proses pembentukan persepsi pihak lain terhadap aspek yang dimiliki individu, mulai dari kepribadian, kemampuan, nilai, serta stimulus yang menghasilkan persepsi positif sebagai alat pemasaran.
“Strategi yang dapat diterapkan di antaranya, mampu mengenal diri sendiri terkait kemampuan dan sikap, menentukan tujuan personal branding, membidik target atau pihak mana yang hendak disasar, serta membangun dan memperluas jaringan yang dimiliki,” ujarnya.
Konten Kreator sekaligus Relawan TIK Provinsi Bali I Wayan Adi Karnawa mengatakan warganet harus mengetahui karakteristik dari masing-masing platform media sosial, baik keunggulan maupun kekurangannya.
“Misalnya, Facebook unggul dalam jumlah pengguna namun terlalu heterogen sehingga informasi yang muncul sangat beragam, serta Twitter punya kelebihan dalam kecepatan mendistribusikan informasi, namun sayang ada keterbatasan dan pembatasan karakter hurufnya,” katanya.
Ia menambahkan, media sosial seperti Facebook dan Instagram juga memiliki banyak fitur yang dapat dimanfaatkan untuk personal branding, antara lain Meta business suite, Insights, Feed, Instastory, Group, serta Reel.
"Setiap kita diharapkan bisa mengoptimalkan penggunaan perangkat digital utamanya perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber. Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama," imbuh I Wayan.
Muhammad Sahid menjelaskan, penggunaan bahasa yang baik dan benar sekaligus menarik merupakan hal yang penting dalam membangun image brand.
Penyampaian bahasa yang tepat bertujuan mengurangi risiko salah pemaknaan, memudahkan pemahaman isi pesan dan pengenalan mereka, serta lebih gampang melekat pada benak konsumen.
"Dalam membangun image brand di media digital, gunakanlah bahasa yang menarik, namun tetap terlihat baik dan tidak menyalahi kaidah bahasa yang benar. Selain itu, perhatikan juga konsep budaya karena semua budaya dapat mengakses media digital, hindarilah menggunakan Bahasa yang kontroversial pada budaya tertentu," pesannya.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Program ini tidak hanya bertujuan menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id