EdgeConneX mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Pusat Data GTN di Indonesia.
EdgeConneX mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Pusat Data GTN di Indonesia.

EdgeConnex Akuisisi Pusat Data GTN di Indonesia

Lufthi Anggraeni • 19 Mei 2022 16:25
Jakarta: EdgeConneX mengumumkan rencana mengakuisisi Pusat Data GTN di Indonesia. Akuisisi dengan tujuan untuk memperluas kehadirannya di Asia ini turut menandai Indonesia sebagai pasar ke-9 EdgeConneX di wilayah ini.
 
“Seiring dengan usaha kami untuk terus memperluas platform pusat data Edge dan hyperscale kami secara global, kampus pusat data hyperscale yang direncanakan di Jakarta akan memberi kami kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami akan kapasitas di pasar yang vital dan berkembang di kawasan Asia Pasifik ini," ujar Managing Director Asia Pasifik (APAC) EdgeConneX Kelvin Fong.
 
EdgeConneX mengumumkan telah mengakuisisi sebidang tanah yang berbatasan langsung dengan GTN, memungkinkan kampus pusat data hyperscale di masa mendatang untuk dapat mendukung kapasitas lebih dari 90MW.

Berlokasi di Bekasi, Cikarang, GTN telah mengoperasikan pusat data bersertifikat Tier 3 sejak 2016. Sebagai informasi, GTN didirikan melalui joint venture antara Mitsui Jepang dengan distributor dan integrator IT lokal, PT Multipolar Technology.
 
Akuisisi pusat data GTN di Indonesia ini turut menjadi bagian dari strategi ekspansi global EdgeConnex. Sebelumnya, EdgeConnex berencana untuk membangun platform pusat data pan-India via joint venture, AdaniConneX, serta investasi strategis di Chayora, operator pusat data terkemuka di Tiongkok.
 
Sementara itu, pendiri Structure Research Philbert menilai masuknya EdgeConnex ke Indonesia menandakan kehadiran di tiga negara terbesar di dunia selain Amerika Serikat. Menurutnya, Indonesia memiliki demografi kuat, sektor teknologi dalam negeri yang berkembang pesat.
 
Selain itu, Indonesia juga dinilai berada di kurva awal adopsi dalam hal layanan infrastruktur yang dialihdayakan seperti komputasi awan atau cloud dan pusat data. Shih menyebut bahwa akuisisi bisnis yang beroperasi dan sebidang tanah sangat sesuai dengan kemampuan EdgeConnex di fasilitas hyperlocal dan hyperscale.
 
Hal tersebut, lanjut Shih, dapat melayani perusahaan lokal dan penyedia layanan, serta pada saat bersamaan, memiliki kapasitas dan landasan untuk melayani hyperscale cloud. Structure Research memprediksi bahwa pasar pusat data akan mencapai hampir USD650 juta (Rp) pada tahun 2026 mendatang.
 
Pada angka tersebut, hampir dua per tiga di antaranya berasal dari permintaan hyperscaler. Sementara itu, Jakarta disebut sebagai pasar lain di kawasan ini yang menyaksikan pertumbuhan pesat akibat dorongan adopsi komputasi awan.
 
Selain itu, EdgeConnex menilai bahwa penyediaan infrastruktur digital hyperscale berkualitas tinggi dan andal penting untuk mendukung transformasi digital Indonesia dan membantu Tanah Air berfungsi sebagai pintu gerbang regional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan