"Strategi baru Nokia adalah bagian dari inisiatif kami yang lebih besar untuk membantu ekosistem Indonesia menangkap dan mendorong bangsa ini dalam peta jalan industri 4.0," ujar Presiden Direktur Nokia Indonesia Ozgur Erzincan.
Pembaruan strategi ini disebut Nokia akan memposisikannya di garda terdepan inovasi nasional, sekaligus memelopori solusi jaringan generasi berikutnya dan inovasi teknologi B2B, memungkinkan korporasi di Indonesia dan penyedia layanan komunikasi untuk membuka potensi digital mereka serta memaksimalkan peluang untuk digitalisasi.
Puncak acara ini adalah serangkaian demonstrasi inovasi, produk, dan teknologi terbaru dari seluruh portofolio perusahaannya, termasuk jaringan seluler, cloud, dan teknologi infrastruktur jaringan, yang juga berpartisipasi di ajang Mobile World Congress (MWC) 2023.
Nokia meyakini bahwa peluang perjalanan transformasi digital Indonesia sudah matang untuk meningkatkan produktivitas, keberlanjutan dan aksesibilitas besar, dan berharap dapat memberikan solusi terbaik yang dibutuhkan untuk mendorong Indonesia maju menuju masa depan.
Sementara itu, Chief Technology Officer Nokia Oceania menjelaskan inovasi yang dihadirkan Nokia pada ajang Amplify Indonesia, salah satunya adalah Nokia MX Industrial Edge, solusi on-premise edge yang menggabungkan kelincahan dan kesederhanaan model edge-as-a-service.
Solusi ini didukung arsitektur edge, diklaim berkinerja tinggi, tangguh dan aman, dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan mission-critical dari lingkungan industri padat aset. Nokia MX Industrial Edge membuka penggunaan penting bisnis untuk korporasi, seperti pemantauan video feeds dan peringatan secara real-time.
Nokia juga menjelaskan soal produk dan solusi jaringan optik Nokia, diklaim memungkinkan penskalaan tanpa batas dan memungkinkan konektivitas dasar untuk komunikasi jaringan. Solusi Nokia berskala dari jaringan edge dan melintasi tautan jarak jauh atau inti dan bawah laut.
Solusi ini juga disebut Nokia akan menyederhanakan operasi jaringan untuk membangun jaringan lebih cerdas dan otomatis, merampingkan penyampaian layanan serta total biaya kepemilikan jaringan (TCO) lebih rendah.
Selain itu, chipset ReefShark Nokia meningkatkan portofolio perusahaan asal Finlandia ini untuk jaringan end-to-end 5G, meningkatkan kecerdasan dan kinerja antenna MIMO masif, serta Modul Sistem AirScale.
Selain itu, Nokia turut menjelaskan chipset ReefShark Nokia, salah satu chipset karya perusahaan asal Finlandia ini, meningkatkan portofolio perusahaan untuk jaringan end-to-end 5G, meningkatkan kecerdasan dan kinerja antenna MIMO masif, serta Modul Sistem AirScale.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
