"Para pelaku e-commerce yang ingin bergabung dalam kampanye Lebaran Belanja Online harus memiliki sistem pembayaran yang aman, sistem pembelian yang mudah dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Yusi, Selasa (23/6/2015).
Sementara itu, Sebastian Sieber, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, berharap masyarakat Indonesia akan lebih percaya bahwa belanja online itu aman dan mudah.
"Belanja online juga dapat dengan mudah dilakukan melalui situs online atau aplikasi mobile," kata Sebastian.
Untuk bersaing dengan toko tradisional, Yusi mengaku siap "perang harga" hingga serendah mungkin.
"Saya yakin, untuk kategori makanan, kami memiliki harga yang lebih murah dari toko-toko offline," kata Yusi.
Sementara Sebastian mengatakan bahwa salah satu cara yang digunakan Lazada adalah dengan menjual barang secara eksklusif.
Jo Bjordal, Head of Marketing Zalora Indonesia, juga menyampaikan hal yang sama. Dengan lebih dari 40 pelaku e-commerce ikut berpartisipasi dalam kampanye Lebaran Belanja Online, Anda mungkin akan berpikir akan timbul persaingan yang ketat di antara mereka semua.
Meskipun begitu, Sebastian, Jo maupun Yusi tampak tenang. Yusi bahkan mengatakan bahwa tak ada persaingan di antara mereka karena tujuan utama mereka melakukan kampanye ini adalah untuk mendorong masyarakat untuk mencoba belanja online.
Inilah para pelaku e-commerce yang tergabung dalam kampanye Lebaran Belanja Online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
