Acer tampaknya ingin lebih dulu menggarap peluang VR dengan memboyong headset Windows Mixed Reality yang digarap oleh Microsoft.
"Teknologi VR semakin berkembang, termasuk cara kita berinteraksi dengan konten VR. Lewat headset VR Windows Mixed Reality, kini pengguna bisa berinteraksi tanpa batasan dalam konten VR dan terutama dalam hal pemasangannya," ungkap Pre-Sales Manager Acer Indonesia Dimas Setyo.
Menurutnya, teknologi Windows Mixed Reality yang digunakan Acer ini merupakan evolusi tertinggi headset VR. Penggunanya tidak perlu menggunakan sensor eksternal di sekitarnya dan menyediakan banyak interaksi.
Dimas menjelaskan bahwa headset yang hadir dengan dua controller ini memiliki sensor inside-out. Pada bodinya terdapat sensor untuk melihat pergerakan tangan pengguna saat mengoperasikan controller.
Berbekal empat sensor yang terdiri dari Accelerometer, Gyro Sensor, Magnetometer, dan Proximity Sensor, perangkat ini memiliki kemampuan six-degree-of-freedom yang mampu membaca gerakan serta ruangan di sekitar pengguna secara akurat.
Pada bagian headset Acer Windows Mixed Reality terdapat dua layar LCD beresolusi 1440x1440 dengan refresh rate hingga 90Hz, yang menurut Dimas menjamin pengguna tidak akan mengalami pusing atau motion sickness.
Lalu juga terdapat lubang audio jack untuk headset, satu buah port HDMI 2.0, dan satu port USB 3.0. Kedua port ini untuk menghubungkan headset dengan laptop atau PC yang sudah mendukung VR Ready.
Acer mengumumkan bahwa mereka akan merilis produk Acer Windows Mixed Reality mulai bulan ini hanya di toko ritel mitra Acer dengan harga Rp7,5 juta, harga yang tergolong murah untuk headset VR yang dilengkapi dua controller.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
