Sayangnya, baru-baru ini diketahui video promosi tersebut menggunakan berbagai adegan dari video game.
Game yang digunakan di video promosi pesawat tempur Kai KF-X adalah dari Battlefield 3 dan Ace Combat: Assault Horizon.
Meski cuplikan kedua game tersebut hanya ditampilkan beberapa detik saja, namun aksi tersebut tetap dianggap sebagai plagiarisme. Korea Selatan kini harus menghadapi tuntutan dari EA dan Bandai Namco. Padahal, menurut Korea Times, pembuatan video tersebut membutuhkan dana USD40.000 atau sekitar Rp535 juta.
Saat ini pihak yang terlibat dalam pembuatan video tersebut seakan saling lepas tangan dan menuduh pihak lain. Militer Korea Selatan menyalahkan perusahaan pembuat video tersebut, sedangkan produser video ini juga menyalahkan agensi pertahanan Korea Selatan dan Korea Aerospace Industries karena menyetujui video tersebut.
Sementara itu, hingga saat ini EA dan Bandai Namco masih belum merilis pernyataan resmi atas kejadian ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
