Dengan ledakan popularitas TikTok dalam beberapa tahun terakhir, data pengguna dan privasi platform ini tengah didiskusikan selama beberapa waktu terakhir. Mengutip GSM Arena, dalam laporan baru, Axioo menemukan bahwa Oracle tengah melakukan audit terkait operasional TikTok.
Secara khusus, Oracle tengah mengkaji algoritma feed dan model moderasi konten TikTok guna memastikan mereka tidak dimanipulasi oleh pejabat berwenang di Tiongkok. Selama administrasi Trump, TikTok menghadapi larangan kecuali mendivestasikan aset miliknya di Amerika Serikat (AS) pada perusahaan asal AS seperti Walmart dan Oracle.
Setelah hakim memblokir larangan TikTok, larangan tersebut dibatalkan dan TikTok masih berupaya untuk menjalin kemitraan dengan Oracle agar dapat beroperasi di bawah infrastruktur cloud milik Oracle.
Sejak bulan Juni lalu, TikTok telah mengalihkan data pengguna asal AS melalui Oracle, namun hanya setelah laporan BuzzFeed mengungkap teknisi ByteDance dari Tiongkok mengakses data private pengguna TikTok asal AS.
Popularitas TikTok telah mengubah lanskap di antara aplikasi media sosial populer. TikTok juga mendorong YouTube dan Instagram untuk mengadopsi dan menghadirkan fitur versi mereka dari video TikTik, yaitu Shorts dan Reels.
Sebelumnya, ByteDance dilaporkan mendaftarkan paten untuk TikTok Music kepada US Patent and Trademark Office pada bulan Mei lalu. Menurut dokumen tersebut, layanan ini akan memungkinkan pengguna membeli, memainkan, membagikan dan mengunduh musik.
TikTok Music juga akan memungkinkan pengguna untuk menciptakan, berbagi, dan merekomendasikan daftar putar atau playlist, berkomentar di musik, serta menyiarkan secara langsung audio dan video.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
