Langkah ini diperkirakan berpotensi untuk melumpuhkan kemampuan platform jejaring sosial ini dalam memoderasi konten dan memastikan keamanan pengguna. Informasi lain juga tercantum pada dokumen internal yang dikutip The Washington Post.
Dokumen ini mengungkap setelah kesepakatan dengan Musk, kepemimpinan Twitter direncanakan untuk mengurangi pengeluaran gaji perusahaan dengan jumlah sekitar USD800 juta (Rp12,4 miliar).
Angka tersebut mewakili sekitar 25 persen pengurangan dari pengeluaran gaji Twitter saat ini. Sementara itu, General Counsel Twitter Sean Edgett menginformasikan kepada staf bahwa diskusi terkait penghematan biaya terjadi pada awal tahun ini.
Namun upaya penghematan ini berhenti setelah kesepakatan merge ditandatangani. Edgett menambahkan tidak ada rencana terkait pemangkasan pegawai sejak saat itu. Sebelumnya, Twitter dilaporkan tengah mengembangkan cara untuk mengendalikan fitur Mentions tersebut.
Menurut peneliti privasi dan teknisi Jane Manchun Wong, Twitter tengah menguji kemampuan untuk memblokir fitur Mention secara keseluruhan, atau membatasinya ke pengguna lain yang telah mengikuti pengguna.
Sementara itu, Twitter sebagai media sosial terus menambahkan fitur di dalamnya, terbaru kini penggunanya bisa mengunggah atau membuat tweet yang berisi foto sekaligus video bahkan konten format GIF.
Twitter menyebut update ini untuk mendukung mixed media. Jadi pengguna Twitter bisa membuat tweet dengan lebih kreatif, menggabungkan konten video dengan foto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
