Mengutip GSM Arena, Vision Pro yang dipasarkan seharga USD3.500 (Rp), memungkinkan pengguna berinteraksi dengan konten digital dalam lingkungan sekitar asli mereka menggunakan pergerakan mata dan jari.
Altman meyakini Vision Pro dapat berdampak seperti iPhone, mengindikasikannya mewakili langkah masa depan besar dalam cara masyarakat menggunakan teknologi. Altman mengindikasikan bahwa teknologi paling mengagumkan baginya adalah kecerdasan buatan (AI), terutama dengan ChatGPT karya OpenAI.
Teknologi tersebut disebut Altman mengubah hal yang bisa dilakukan oleh chatbot AI. Sebagai pengingat, OpenAI telah meluncurkan aplikasi ChatGPT untuk Vision Pro, yang kini tersedia di App Store Apple.
Pada awal pekan ini, Elon Musk juga berkomentar terkait Vision Pro, menyebut perangkat tersebut tidak sempurna namun memiliki potensi untuk peningkatan, serupa dengan cara iPhone berevolusi setelah perilisan awal.
Kemampuan Vision Pro untuk membaurkan realitas digital dan fisik mengindikasikan di masa depan teknologi lebih intim terintegrasi dengan pengalaman harian manusia, serupa dengan iPhone merevolusi komputasi dan konektivitas mobile.
Altman juga bergurau terkait nama produk di bagian komentar, mengindikasikan bahwa ChatGPT mungkin tidak sebaik Vision Pro, menunjukan bahwa dirinya selaras dengan budaya teknologi dan umpan balik.
Vision Pro telah terjual sebanyak 200 ribu unit sejak dirilis, mendemonstrasikan minat pasar kuat dan optimisme pada teknologi mixed-reality. Perangkat ini berevolusi untuk membaurkan batas antara dunia digital dan fisik, menyediakan cara inovatif untuk berinteraksi dan memahami lingkungan sekitar.
Dukungan Altman terhadap Vision Pro dan visinya untuk masa depan AI mencerminkan antisipasi lebih luas terhadap kemajuan teknologi di masa depan yang akan membentuk kembali hubungan manusia dengan teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
