Keduanya sudah punya kecerdasan buatan (AI) bawaan. Bertujuan mempercepat transformasi digital dalam ekosistem pendidikan secara global, layar ini mewakili lompatan ke depan untuk lingkungan belajar dari sekolah dasar hingga tingkat universitas.
Kolaborasi dengan universitas di Hanoi sebagai Langkah merupakan bukti komitmen ViewSonic untuk mengintegrasikan teknologi canggih ini ke dalam kerangka kerja pendidikan mereka. Model IFP53 berukuran lebih keci, menampilkan layar standar dengan rasio aspek 16: 9. Sementara IFP92 menawarkan tampilan yang lebih luas dengan rasio aspek 21: 9.
Kedua model menampilkan toolkit ViewBoard, kanvas cerdas tak terbatas yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung di layar multitouch, baik dalam bentuk menulis atau menggambar. Selain itu, dukungan konektivitas internet layar memungkinkan mereka untuk sinkron data antar perangkat sambil mengakses konten online seperti YouTube, yang semakin memperkaya pengalaman belajar mengajar.
Membahas peran AI, perwakilan ViewSonic menyoroti kemampuan teknologi untuk mengenali gambar yang dibuat sketsa di layar dan menawarkan saran yang sesuai, meningkatkan interaksi pendidikan.
Mengatasi masalah keamanan dalam pengaturan pendidikan, baik IFP53 dan IFP92 dilengkapi dengan fungsi penguncian layar melalui kartu chip NFC, memastikan bahwa akses yang tidak sah dibatasi. Chip NFC yang ditempatkan secara strategis bersama dengan opsi konektivitas periferal seperti port USB-C, HDMI, dan USB-A menawarkan kenyamanan dan keamanan, menjadikan tampilan interaktif ini pilihan yang aman dan serbaguna untuk institusi pembelajaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
