Dengan gaya ini, Sony mengklaim meski telinga pengguna tidak sepenuhnya tertutup, perangkat tetap mampu menyuguhkan pengalaman suara yang kaya. Sementara itu, berfokus pada pelari dan atlet, Sony membekali Float Run dengan fitur penting, termasuk desain ringan.
Perangkat ini juga didukung tali leher atau neckband fleksibel, diklaim tidak akan mudah terlepas saat bergerak, serta dengan desain bebas tekanan yang tidak menempel di telinga. Dengan demikian, pelari tidak perlu khawatir akan keringat atau gesekan mengganggu saat olahraga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebagai informasi, Float Run berbobot seberat sekitar 33 gram, dan telah diuji pada berbagai bentuk kepala dan gaya rambut. Selain itu, Float Run juga diuji dengan aksesori termasuk topi dan kacamata hitam, sehingga keamanannya untuk tetap berada di telinga pelari terjamin.
Desain tipe terbuka yang diusung headphone ini juga diklaim mampu menghilangkan gema suara yang dihasilkan tubuh, seperti langkah kaki, mengunyah, atau napas yang berat, serta memungkinkan masuknya suara sekitar.
Perangkat ini juga didukung sertifikasi tahan percikan air dan debu IPX4, dan baterai yang diklaim mampu mendukung waktu pemutaran hingga 10 jam saat terisi penuh. Sony mengklaim bahwa pengisian daya selama 10 menit memungkinkan pengguna memanfaatkan perangkat ini untuk menikmati musik selama satu jam.
Float Run juga didukung mikrofon, diklaim mampu menunjang produktivitas pengguna. Selain itu, Sony juga membekali headphone ini dengan USB-C untuk kemudahan mengisi daya baterai serta kantong untuk menyimpan kabel pengisi daya dan headphone saat bepergian.
Sony Float Run ini akan tersedia di Indonesia mulai pertengahan bulan April 2023 mendatang, dan telah dapat dipesan melalui pre-order mulai tanggal 20 Maret hingga 5 April 2023. Sony memasarkan headphone ini seharga Rp1.999.000.
