"Smartfren memang sedang mengarah ke sana (IoT). Tapi pasar IoT masih tergolong kecil, terutama di ranah konsumen. IoT akan lebih mudah diaplikasikan di ranah korporasi dibandingkan dengan ranah konsumen," ujar Chief Brand Officer PT Smartfren Telecom, Roberto Saputra kepada Metrotvnews.com.
Roberto juga menyebut, pasar untuk bidang IoT masih kecil, dengan persentase kontribusi layanan yang tidak lebih dari lima persen. Smartfren menyebut, perkembangan IoT pada ranah korporasi dan bisnis dapat diwujudkan salah satunya melalui sistem pelacakan pada penyedia layanan logistik.
Pasar 4G, diakui Roberto, masih lebih besar jika dibandingkan dengan pasar IoT. Karenanya, untuk saat ini, Smartfren masih ingin memfokus diri pada layanan jaringan ini. Karena berkat jaringan LTE, penggunaan data pengguna mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.
Sementara itu, Smartfren memilih untuk menangani IoT dalam bentuk proyek perdana, dan belum dalam bentuk kerjasama jangka panjang. Roberto juga menyebut, Smartfren pada penyediaan solusi untuk bisnis dibandingkan dengan layanan IoT.
Meski pasar 4G lebih besar, tidak berarti mengalami kendala. Saat ini, jelas Roberto, Smartfren juga tengah terfokus dalam mengedukasi masyarakat, terutama di kota kecil terkait jaringan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
