Pihak IDC mengatakan, salah satu faktor penurunan penjualan di Q1 2015 adalah karena nilai mata uang di beberapa negara yang mengalami fluktuasi, terutama di wilayah Asia Pasifik. Sementara itu, wilayah Amerika Serikat kebanjiran beberapa notebook dengan kategori khusus, seperti Chromebook, Bing, Ultraslim, dan Convertible.
Fluktuasi mata uang berimbas pada harga komponen PC. Artinya, konsumen cenderung untuk menahan uangnya terlebih dahulu ketimbang membeli PC built-in atau merkait PC idaman. Notebook juga menjadi produk yang kena getahnya. Beberapa produsen secara langsung ikut menghadirkan jajaran notebook ramah harga yang dominan di pasar kelas menengah ke bawah.
Sistem operasi juga menjadi faktor penting dalam penjualan komponen PC. Kehadiran Windows 10 diprediksi dapat memberikan tren positif saat dirilis nanti, terutama dengan dukungan upgrade OS Windows seri sebelumnya secara gratis, termasuk versi bajakan. Namun, tidak sampai 69 juta unit, jumlah pengiriman komponen PC saat ini merupakan yang terendah sejak 2009.
Dari sisi vendor hardware, Lenovo masih menjadi pemimpin pasar dengan pertumbuhan sebesar 3,4 persen (total pengiriman unit mencapai 13, 4 juta unit). HP menduduki posisi kedua dengan pertumbuhan sebesar 3,3 persen. ASUS menjadi vendor dengan pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu mencapai 4,4 persen dengan pengiriman total mencapai 4 juta unit saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
