CEO AWS Matt Garman menyatakan Nova 2 Lite hadir dengan kemampuan reasoning yang lebih maju, termasuk pemikiran bertahap (step-by-step reasoning) dan task decomposition. Fitur ini memungkinkan AI untuk menganalisis masalah secara mendalam sebelum memberikan jawaban atau mengambil tindakan. Menariknya, pengguna dapat mengatur tingkat “budget berpikir” – rendah, sedang, atau tinggi – sehingga bisa menyeimbangkan antara kecepatan, kecerdasan, dan biaya.
Dari sisi teknis, Nova 2 Lite mendukung input beragam format seperti teks, gambar, video, hingga dokumen. Dengan context window hingga satu juta token, model ini mampu melakukan analisis lebih luas dan mendalam. AWS juga menyematkan dua alat bawaan: web grounding untuk mengambil informasi publik dengan sitasi, serta code interpreter yang memungkinkan eksekusi dan evaluasi kode langsung dalam alur kerja.
Performa Nova 2 Lite telah diuji di berbagai bidang, mulai dari pemahaman instruksi, matematika, analisis video dengan temporal reasoning, hingga rekayasa perangkat lunak. Model ini juga menunjukkan keandalan dalam function calling untuk otomasi tugas dan interaksi antarmuka pengguna.
AWS menargetkan penggunaan Nova 2 Lite di berbagai sektor. Contohnya aplikasi bisnis seperti chatbot layanan pelanggan, pemrosesan dokumen, dan otomasi proses kerja. Lalu untuk rekayasa software seperti generasi kode, debugging, refactoring, serta migrasi sistem. Riset dan intelijen bisnis juga bisa dipakai untuk analisis data internal maupun eksternal dengan reasoning jangka panjang.
Selain itu, Nova 2 Lite dapat dikustomisasi melalui Amazon Bedrock maupun Amazon SageMaker AI, sehingga perusahaan bisa menyesuaikan model sesuai kebutuhan spesifik. Integrasi juga mudah dilakukan dengan SDKs menggunakan API seperti InvokeModel dan Converse.
AWS memastikan Nova 2 Lite tersedia secara global dengan inference lintas region, lengkap dengan kontrol keamanan dan moderasi konten untuk menjaga penggunaan AI tetap bertanggung jawab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
