Misi kolaboratif ini, yang berlangsung dari Desember 2025 hingga Januari 2026, bertujuan untuk memperkuat sains kelautan Indonesia dengan mengungkap dinamika geologi, keanekaragaman hayati, dan proses ekosistem di bawah Cincin Api Pasifik.
Kolaborasi ini dianggap sangat penting karena menggabungkan keunggulan teknologi eksplorasi laut dalam kelas dunia dari OceanX dengan kepemimpinan ilmiah Indonesia. Misi kali ini merupakan kelanjutan dari temuan signifikan pada ekspedisi OceanX–BRIN tahun 2024, yang berhasil memetakan lima gunung laut di Sulawesi Utara yang sebelumnya tidak teridentifikasi.
Ekspedisi terbaru ini melibatkan tim ilmiah yang lebih besar dan perangkat eksplorasi yang lebih canggih, dengan target menghasilkan dataset laut dalam terlengkap yang pernah dimiliki Indonesia. Vincent Pieribone, Co-CEO dan Chief Scientist OceanX, menekankan bahwa gunung laut memiliki peran krusial dalam membentuk arus, menjadi rumah bagi spesies langka, dan sebagai batu loncatan kehidupan di laut dalam.
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama berfokus pada pemanfaatan fitur geologi dan hidrotermal melalui pemetaan resolusi tinggi dan survei visual untuk memahami struktur vulkanik serta formasi tektonik laut dalam. Tahap kedua akan meneliti keanekaragaman hayati dan dinamika ekologi gunung laut menggunakan teknologi canggih seperti ROV (kendaraan kendali jarak jauh), kapal selam, pengambilan sampel DNA lingkungan, dan instrumen oseanografi.
Kepala BRIN, Arif Satria, menegaskan bahwa ekspedisi ini vital bagi kedaulatan ilmu pengetahuan kelautan Indonesia. Selain eksplorasi ilmiah, misi ini juga menjadi program pembangunan kapasitas riset nasional. Peneliti muda BRIN dan mahasiswa akan mendapatkan pelatihan langsung mengenai pemetaan laut dalam hingga pemrosesan data kelautan. Hal ini selaras dengan Proyek KRISNA dan mendukung tujuan pengembangan blue economy Indonesia.
Dataset ilmiah yang dihasilkan diharapkan dapat berkontribusi pada perencanaan tata ruang laut, penilaian risiko geologi, dan penetapan garis dasar keanekaragaman hayati untuk wilayah Sulawesi Utara, memberikan fondasi penting bagi tata kelola samudra Indonesia di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
