Valve menyebutkan bahwa setiap bulan, para hacker berhasil mengambil alih dan mencuri item dari lebih 77.000 akun dalam platform digital mereka, Steam. Akun yang menjadi sasaran bukan hanya akun pemain baru, tetapi akun dari para gamer profesional atau orang-orang yang aktif melakukan jual beli item.
Dalam sebuah blog post, Valve menyebutkan bahwa saat ini, peretasan akun Steam menjadi semakin marak karena sebagian besar pengguna aktif dalam ekonomi virtual yang ada di Steam. Banyak pengguna Steam yang memiliki item virtual yang berharga atau trading card yang dapat dijual, baik dengan Steam Wallet atau bahkan uang asli.
Seperti yang disebutkan oleh VentureBeat, Valve tidak menyebutkan jumlah kerugian yang diderita akibat serangan para hacker. Mereka menyebutkan, meretas akun Steam dianggap cukup menguntungkan sehingga hal ini menjadi bisnis serius untuk para hacker.
Laporan terbaru mengklaim bahwa setiap tahunnya, para hacker membuat perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menderita kerugian sebesar USD400 miliar.
Untuk mengatasi hal ini, Valve memperkenalkan sebuat fitur keamanan baru di tahun ini. Salah satunya adalah sistem otentikasi yang memerlukan dua perangkat, yaitu PC dan smartphone. Sayangnya, tidak semua orang mendaftarkan diri ke dalam Steam Guard Mobile Authenticator ini.
Karena itulah, sekarang, Valve hanya mengizinkan orang-orang yang menggunakan fitur tersebut untuk melakukan jual beli item. Saat seseorang menjual item, maka mereka sudah harus mengaktifkan Steam Guard Mobile Authenticator selama setidaknya selama 7 hari. Selain itu, mereka juga harus mengaktifkan fitur konfirmasi jual beli.
Jika tidak, maka Steam akan menahan barang yang dijual selama tiga hari. Jika seseorang melakukan jual beli dengan pengguna lain yang telah menjadi temannya selama setidaknya satu tahun, maka item tersebut hanya akan ditahan oleh Steam selama satu hari. Sistem ini disebut dengan sistem Trade Holds.
Valve sadar bahwa keputusan mereka ini akan memberikan dampak besar pada komunitas jual beli item. Dengan adanya peraturan jual beli ini, maka jual beli item akan menjadi lebih sulit. Sementara, keberadaan platform jual beli di Steam berfungsi untuk mempermudah para gamer dalam jual beli.
Meskipun begitu, Valve merasa bahwa mereka harus melakukan hal ini jika mereka tidak ingin menutup platform jual beli yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
