Ilustrasi: Google
Ilustrasi: Google

Intervensi AI Baru di Google Drive Hadang Ransomware, Begini Cara Kerjanya

Mohamad Mamduh • 03 Oktober 2025 11:07
Jakarta: Google Cloud mengumumkan penyempurnaan pada Google Drive for Desktop dengan deteksi dan intervensi ransomware berbasis Artificial Intelligence (AI) terbaru.
 
Inovasi ini dirancang untuk secara otomatis menghentikan sinkronisasi file yang terinfeksi dan memungkinkan pengguna memulihkan file yang terdampak dengan mudah, hanya dengan beberapa klik.
 
Langkah proaktif ini diambil mengingat ransomware masih menjadi salah satu ancaman siber paling merusak yang dihadapi organisasi saat ini, menyebabkan kerugian finansial besar, penghentian operasional, dan kebocoran data.

Menurut investigasi Mandiant (bagian dari Google Cloud) pada tahun 2024, 21% dari semua penyusupan yang diamati terkait dengan ransomware, dengan rata-rata kerugian mencapai lebih dari USD5 juta.
 
Statistik ini juga menunjukkan bahwa 89% organisasi di Jepang dan Asia Pasifik (JAPAC) yang terkena ransomware baru mengetahui adanya penyusupan dari pihak luar, menandakan lemahnya kemampuan deteksi dan intervensi internal.
 
Dokumen bawaan Google Workspace (seperti Google Dokumen dan Google Spreadsheet) serta ChromeOS Google tidak terdampak oleh serangan ransomware. Namun, ancaman ini masih relevan untuk format file lainnya (misalnya, dokumen PDF dan Microsoft Office) dan sistem operasi desktop (seperti Microsoft Windows).
 
Google Drive for Desktop, yang tersedia di Windows dan macOS, kini dilengkapi dengan model AI eksklusif yang dilatih menggunakan jutaan sampel ransomware di dunia nyata. Mesin deteksi ini mampu mengidentifikasi sinyal modifikasi file berbahaya dan beradaptasi dengan jenis ransomware baru melalui analisis perubahan file berkelanjutan serta integrasi intelijen ancaman dari VirusTotal.
 
Ketika aktivitas janggal yang mengindikasikan serangan ransomware terdeteksi, sistem akan secara otomatis menghentikan sinkronisasi file yang terdampak ke cloud. Ini mencegah penyebaran kerusakan data di seluruh Google Drive pengguna. Pengguna akan menerima notifikasi di desktop dan email yang berisi panduan pemulihan.
 
Berbeda dengan solusi tradisional yang seringkali rumit, antarmuka web Google Drive yang intuitif memungkinkan pengguna memulihkan banyak file ke kondisi sebelumnya dengan mudah. Kemampuan pemulihan cepat ini meminimalkan gangguan dan risiko kehilangan data.
Bagi tim TI, administrator tetap memiliki visibilitas dan kontrol penuh melalui notifikasi di konsol Admin saat aktivitas ransomware terdeteksi.
 
Mereka juga dapat memanfaatkan pusat keamanan untuk meninjau log audit dengan informasi detail. Fitur baru ini diaktifkan secara default untuk semua pelanggan Google Workspace dan termasuk dalam sebagian besar paket komersial tanpa biaya tambahan. Kemampuan pemulihan file juga dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan tanpa biaya tambahan.
 
Peluncuran fitur ini dalam open beta menandai komitmen Google Drive dalam menyediakan perlindungan kuat terhadap data sensitif dan menjaga kelangsungan bisnis bagi organisasi dari berbagai skala.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan