Pasar hardware tersebut juga diperkirakan akan terus berkembang dengan tingkat pertumbuhan per tahun mencapai 6 persen hingga 2019.
Riset pasar hardware PC gaming JPR sendiri melibatkan berbagai komponen pada PC, baik itu PC rakitan atau pre-built, serta beragam perangkat serta aksesoris PC. Peningkatan pada sisi jumlah gamer, populasi, serta menurunnya minat terhadap konsol dikatakan merupakan faktor utama mengapa pasar hardware PC gaming meningkat.
Asia Pasifik merupakan pasar terbesar untuk hardware PC gaming. Sebesar USD11,3 miliar (Rp151 triliun) atau sepertiga dari total pasar hardware PC gaming dikatakan JPR berasal dari Asia Pasifik. Pertumbuhan pasarnya juga cukup tinggi, yaitu diperkirakan mencapai 7 persen per tahun hingga 2019.
"Konsumen lebih memilih PC karena berbagai faktor. Selain memiliki teknologi gaming terbaik, PC juga menawarkan kontrol yang lebih superior melalui mouse dan keyboard," ujar Senior Game Industry Analyst untuk JPR, Ted Pollak.
"PC juga bisa lebih dikustomasi ketimbang konsol. Anda bsia memilih menggunakan berbagai monitor, bahkan hingga tiga monitor sekaligus untuk bermain game. Selain itu, berbagai inovasi dunia gaming justru kini berada di lini PC, mulai dari virtual reality, dukungan terhadap aksesori konsol, hingga munculnya berbagai perangkat unik lainnya."
JPR juga menambahkan pertumbuhan pasar hardware PC gaming justru berada di segmen kelas menengah dan atas. Hal ini dikarenakan gairah gamer untuk bermain game PC ada di tingkat yang sama meski kelasnya berbeda. Yang membedakan mereka hanyalah dana yang dimiliki.
Dengan munculnya berbagai hardware kelas menengah yang terjangkau, seperti kartu grafis GTX 1050Ti dan Radeon RX 460, gamer yang berada di kelas bawah mulai berpindah ke kelas menengah. Mereka juga mulai menjajal game berbayar yang memiliki teknologi grafis terkini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
