Eropa dan Tiongkok adalah dua kawasan yang membuat regulasi yang mengatur data masyarakatnya. India menjadi negara terbaru yang akan mengeluarkan peraturan terkait regulasi data masyarakatnya, menurut laporan TechCrunch.
Kelompok regulasi cloud yang cukup berpengaruh di India merekomendasikan pada pemerintah India untuk meminta perusahaan teknologi menyimpan informasi masyarakatnya secara lokal.
Tujuannya adalah untuk memudahkan penyelidikan dan untuk meningkatkan keamanan data tersebut. Dikabarkan, draf dari regulasi ini akan dirilis pada tahun ini. Kelompok ini dipimpin oleh Kris Gopalakrishnan, pendiri Infosys.
Sebelum ini, draf Regulasi Komunikasi Digital Nasional India menyebutkan bahwa kedaulatan data akan menjadi prioritas pemerintah.
Pada 2022, pemerintah diharapkan sudah "membuat aturan perlindungan data yang komprehensif untuk komunikasi digital yang akan melindungi privasi, otonomoi dan pilihan dari masyarakat untuk mendorong partisipasi India di ekonomi digital global."
Memang, menyimpan data lokal berperan penting untuk menjaga privasi dan keamanan dari data. Namun, semakin banyak pula pemerintah yang menyadari bahwa data akan memiliki peran penting dalam inovasi dan perkembangan teknologi di masa depan.
Mengendalikan aliran data memastikan bahwa penyedia layanan cloud dan layanan lain akan mengeluarkan uang di sebuah negara.
Draf regulasi di India ini akan memengaruhi perusahaan penyedia cloud seperti Microsoft, Google, Amazon dan Alibaba. Untuk mematuhi peraturan tersebut, mereka kemungkinan harus akan menghabiskan sumber daya yang tidak sedikit untuk membuat data center di India.
Mereka juga harus membuat mekanisme untuk memastikan data yang tersimpan pada data center lokal tidak akan masuk ke data center global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
