Menurut laporan Bloomberg, Lyft mungkin akan mendapatkan investasi sebesar USD1 miliar (Rp13,2 triliun) dari Google atau CapitalG, divisi ekuitas Alphabet, menurut narasumber yang enggan untuk disebutkan namanya karena diskusi ini bersifat pribadi. Namun, ada kemungkinan diskusi ini berujung gagal. Baik Alphabet dan Lyft menolak untuk berkomentar.
Alphabet juga merupakan salah satu pemegang saham di Uber, melalui divisi modal venturanya, GV. Tapi, saat ini, Waymo, salah satu perusahan di bawah Alphabet, tengah menuntut Uber terkait teknologi mobil otonom.
Memburuknya hubungan dengan Uber membuat Waymo memutuskan untuk bekerja sama dengan Lyft untuk menguji teknologi mobil otonom.
Sekarang, Lyft memang tengah fokus untuk mengetatkan pengeluarannya. Jika mereka mendapatkan kucuran dana segar, maka Lyft akan bisa mempercepat pertumbuhannya dengan memberikan subsidi pada para pengendara, diskon untuk penumpang dan marketing.
Dengan dana USD1 miliar, Lyft akan bisa tetap menjadi perusahaan mandiri, yang merupakan prioritas bagi co-founder John Zimmer. Meskipun begitu, sebagian investor menganggap, Alphabet bisa menjadi perusahaan induk untuk Lyft. Mengingat tahun ini Uber mengalami banyak skandal, pangsa pasar Lyft di Amerika Serikat naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
