“Menurut saya hal terbaik yang perlu diingat adalah AI merupakan teknologi penting yang hadir sepanjang 50 tahun terakhir,” ungkap Lisa Su. Makanya AMD menaruh perhatian besar terhadap kemampuan prosesor dan dukungan untuk mengakselerasi teknologi AI sehingga bisa ikut mengakselerasi bisnis.
“Di AMD kami ingin penggunaan AI dijumpai pada setiap aspek bisnis, selalu yang terdepan. Kami menggunakan (AI) untuk mendesain chip, membuat desain chiip lebih cepat, membuat mereka lebih mumpuni, jadi sebagai alat produktivitas,” tutur Lisa Su.
Lisa Su mengakui bahwa saat ini kemampuan AI jauh dari sempurna apalagi untuk bisa menciptakan AI yang beretika atau responsible AI. Pada tahap pelatihan model AI mereka harus bisa menjamin bahwa data yang digunakan tidak bias, dia menegaskan bahwa perkembangan AI akan sangat cepat dan belum akan melambat.
Di aspek hardware, permintaan atas komponen GPU selain CPU juga bakal meningkat, dia mengakui bahwa permintaan masih akan lebih tinggi dari suplai tapi AMD akan berusaha untuk menjawab kebutuhan pasar.
Menurut Lisa Su, teknologi AI mungkin akan masih berjalan di atas platform cloud karena menawarkan kemampuan pemrosesan yang lebih cepat dan baik, namun adopsinya akan lebih besar ketika AI hadir di perangkat komputasi personal.
“Ketika Anda berpikir tentang inferensi, pada dasarnya adalah ketika Anda mengajukan pertanyaan, Anda mendapat respons, dan sebagian besar dari itu semua terjadi di cloud saat ini,” kata Su. “Dan sejujurnya, itulah beberapa latensi yang saya bicarakan. Dibutuhkan beberapa detik untuk menjawab,” imbuhnya.
Lisa Su menilai bahwa ke depannya kemampuan pemrosesan AI akan berusaha menghilangkan latensi atas respon yang diterima pengguna. Ke depannya teknologi AI akan bisa dijumpai di banyak hal dan lokasi baik cloud maupun local devices.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
