“Di samping itu juga memanfaatkan data citra satelit untuk memprediksi sebaran lahan, titik panas atau hotspot, dan sebaran mangrove, bahkan hingga klasifikasi spesiesnya,” jelas Lino Garda Denaro Peneliti Ahli Muda dari Pusat Riset Geoinformatika (PRGI) pada Jumat 31 OKtober 2025 secara daring kepada Mahasiswa Universitas Siliwangi.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui PRGI pada Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI), tengah mengembangkan Geomimo atau Geoinformatika Multi Input Multi Output sebagai platform untuk mengolah berbagai data input seperti data citra. Untuk menghasilkan produk informasi geospasial yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan berbagai sektor.
“Kami juga melakukan riset untuk mengurangi data citra satelit yang cenderung banyak gangguan dari awan dan aerosol atau embun pada negara tropis dan subtropis, seperti di Indonesia. Intensitas cahaya yang berubah-ubah membuat pengukuran menjadi kurang akurat, sehingga perlu adanya koreksi (menghilangkan) kondisi atmosfer tersebut untuk kepentingan analisis dengan lebih akurat,” imbuhnya.
Dengan Geomimo, lanjut Lino, gangguan tersebut dapat diperbaiki sehingga data yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan prediksi yang dilakukan lebih mendekati nilai properti objek sebenarnya.
“Melalui proses koreksi tertentu, salah satunya menggunakan ASD FieldSpec Spectroradiometer, gangguan pada data citra satelit dapat dikurangi atau dikoreksi. Maka citra yang diambil lebih mendekati nilai properti sebenarnya,” terang Lino.
Pada kesempatan tersebut, Lino juga menjelaskan terkait berbagai pemanfaatan data citra satelit untuk berbagai riset di PRGI. Seperti untuk pemodelan dan prediksi kondisi lingkungan berdasarkan data observasi satelit yang dikombinasikan dengan data lapangan.
“Contoh pemanfaatan data citra satelitnya seperti menggunakan data dari citra satelit untuk melakukan prediksi. Selain itu melakukan pemodelan secara menyeluruh di titik-titik stasiun untuk menghindari kondisi yang buruk,” ujarnya.
Dalam konteks ketahanan pangan, Lino menjelaskan, bahwa citra satelit mampu memberikan gambaran pertumbuhan tanaman padi dari waktu ke waktu.
“Citra satelit juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi teknologi dari pertumbuhan padi di mana pada 0 sampai 120 hari sedang di kondisi apa. Selain memantau fase pertumbuhan, teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi kondisi tanaman padi apakah siap panen atau belum, serta memetakan kandungan karbon pada lahan pertanian,” jelasnya.
Tidak hanya untuk sektor pertanian, sambungnya, teknologi citra satelit juga dimanfaatkan untuk analisis lingkungan di area pertambangan (mining detection). Data citra satelit juga bisa digunakan untuk mengetahui area yang terdampak oleh tambang,” jelasnya Lino.
Di akhir pemaparan, ia menegaskan, BRIN membuka peluang kolaborasi bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan penelitian di bidang geoinformatika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id