Perluasan ini memungkinkan pelanggan di Batam menikmati konektivitas 5G yang stabil dan tak terputus (contiguous) di berbagai kawasan strategis, mulai dari Harbour Bay, Nagoya, Batam Center, Engkuputri, hingga area Nongsa dan Bandara Internasional Hang Nadim.
Langkah ini disebut menegaskan kembali posisi Batam sebagai kota bersejarah bagi Telkomsel, yang 30 tahun lalu juga menjadi lokasi berdirinya BTS seluler pertama di Indonesia.
Ekspansi ini didukung oleh tingginya adopsi teknologi di kota tersebut, di mana penetrasi perangkat 5G telah mencapai hingga 23% dari total perangkat seluler, dengan rata-rata konsumsi data mencapai 24 GB per pengguna setiap bulannya.
Berdasarkan uji jaringan internal, kecepatan unduh Hyper 5G di lokasi tertentu mampu menembus angka lebih dari 610 Mbps, atau hingga 4 kali lebih cepat dari 4G, dengan kecepatan unggah lebih dari 100 Mbps dan latensi serendah 10 ms.
Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, menyatakan bahwa Batam selalu menjadi barometer kesiapan teknologi jaringan Telkomsel. “Sejak menyalakan BTS seluler pertama Indonesia di Batam 30 tahun lalu, kami terus menjadikan kota ini barometer kesiapan teknologi jaringan Telkomsel,” katanya.
“Hari ini, dengan ekspansi masif jaringan 5G yang sudah tersambung secara contiguous tanpa terputus di wilayah ini, kami berupaya memastikan agar manfaat jaringan 5G Telkomsel bisa dinikmati oleh semua orang, setiap rumah, dan kegiatan bisnis, sehingga secara strategis bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital," ujar Indra.
Keunggulan jaringan Hyper 5G ini tidak terlepas dari integrasi teknologi Artificial Intelligence (AI) yang diterapkan secara end-to-end. Melalui kerangka kerja Autonomous Networks, AI dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi, melakukan respons otomatis terhadap gangguan, serta mengelola kualitas jaringan secara proaktif.
“Dengan pendekatan berbasis AI, Telkomsel menghadirkan kualitas layanan yang optimal bagi pelanggan di berbagai situasi, sekaligus memungkinkan pengalaman pelanggan terbaik kapanpun dan dimanapun, termasuk di titik-titik keramaian dan lokasi-lokasi strategis Hyper 5G,” jelas Indra.
Selain untuk konsumen ritel, keandalan jaringan 5G juga dimanfaatkan untuk sektor industri. Telkomsel berkolaborasi dengan PT Pegaunihan Technology Indonesia (bagian dari Pegatron Group) untuk mengimplementasikan jaringan 5G Private Network Standalone (SA) di Smart Factory mereka di Batam.
Hingga 1.200 kartu SIM IoT Telkomsel telah terkoneksi untuk menghubungkan ribuan sensor dan mesin secara real-time, memungkinkan pemantauan kinerja dan pemeliharaan prediktif dengan latensi ultra-rendah.
Untuk memaksimalkan pengalaman konektivitas baru ini, Telkomsel juga meluncurkan berbagai penawaran khusus di Batam.
“Sejalan dengan pertumbuhan pelanggan dan adopsi perangkat 5G, Telkomsel juga menghadirkan berbagai paket dan penawaran menarik untuk SIMPATI, Halo+, sampai dengan Device Bundling,” ungkap VP Consumer Business Area Sumatera Telkomsel, Mulya Budiman.
“Kesemuanya sudah termasuk kuota internet 5G untuk memaksimalkan era baru pengalaman konektivitas Hyper 5G yang makin cepat dan makin hemat di Batam,” imbuhnya.
Dengan lebih dari 3.000 BTS 5G yang kini beroperasi di 56 kota/kabupaten se-Indonesia, ekspansi di Batam menjadi tonggak penting dalam upaya Telkomsel memperkuat ekosistem Smart Manufacturing nasional dan mengakselerasi Industri 4.0 di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
