Dengan begitu, developer yang aplikasinya tidak didukung oleh OS itu akan dapat menyiapkan update untuk aplikasi mereka. Lebih tepatnya, menurut laporan The Verge, Google berusaha memastikan para pengembang memperbarui aplikasi mereka sehingga ia bisa digunakan dalam standalone mode.
Standalone mode memungkinkan aplikasi berjalan secara langsung di perangkat wearable. Ia juga membuat wearable tidak lagi menggantungkan diri pada smartphone untuk terhubung ke WiFi atau menguduh aplikasi. Fitur mandiri merupakan fitur utama dari Android Wear 2.0, yang pertama kali diumumkan pada konferensi developer Google I/O.
Pada bulan September, Google menunda peluncuran Android Wear 2.0 hingga 2017 untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat pengembangan versi preview. Google juga sedang mengembangkan 2 smartwatch sendiri. Smartwatch itu dikembangkan Google bersama manufaktur yang namanya tak disebutkan. Google hanya mengatakan, mereka pernah bekerja sama dengan manufaktur tersebut.
Bulan lalu, Google juga telah mengonfirmasi bahwa smartwatch itu tidak akan memiliki nama Pixel. Namun, ia akan dianggan sebagai produk unggulan dan menjadi perangkat wearable pertama yang diluncurkan setelah perilisan Android Wear 2.0.
Karena itu, kemungkinan, setelah meluncurkan Android Wear 2.0 bulan depan, tak lama kemudian, Google akan mengumumkan rilis smartwatch barunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
