Dengan demikian, harga keduanya kini menjadi USD600 atau sekitar Rp8 juta. Keputusan pemangkasan harga ini dikarenakan Oculus ingin agar kacamata VR-nya dapat dijangkau oleh lebih banyak pengguna.
Menurut PC GAMER, PC Content untuk Oculus yaitu Jason Rubin, mengatakan harga adalah penghalang utama yang menyebabkan adopsi teknologi VR di PC tidak secepat perangkat mobile maupun konsol seperti PlayStation VR.
Dalam beberapa survey, Rubin mengatakan jumlah kacamata VR PC yang terjual hingga saat ini tidak mampu menyaingi kacamata VR mobile dan PlayStation VR karena konsumen masih mempertimbangkan harganya.
Sepanjang tahun 2016, Rubin mengatakan Oculus telah melakukan berbagai upaya untuk mempermurah harga Oculus Rift. Pihak Oculus bahkan merekrut seorang COO baru yang berpengalaman di industri manufaktur, sehingga proseso produksi Rift menjadi lebih efisien dan biaya produksinya semakin turun.
Meski tidak mau mengatakan berapa keuntungan yang Oculus didapatkan dari setiap perangkat Rift yang terjual, namun Rubin memastikan harga USD600 sudah membuat Oculus "nyaman" sebagai perusahaan bisnis. Sementara pemangkasan harga untuk Oculus Rift akan dilakukan dalam waktu dekat.
Saat ini Oculus merupakan salah satu dari dua pemain utama di pasar VR PC. Satu-satunya saingan Oculus saat ini adalah HTC yang memilih menggunakan platform SteamVR.
Secara posisi, Oculus memang berada di belakang HTC karena mereka baru saja merilis controller Oculus Touch, sementara HTC telah merilis controller untuk Vive sejak pertama kali dirilis. Namun di sisi lain, harga Oculus Rift lebih terjangkau dari HTC Vive.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
