Pada hari Kamis, Lyndon Rive, Vice President for Energy Products, Tesla berkata pada AFR bahwa Tesla dapat memasang storage baterai sebesar 100-300 megawatt jam untuk mengatasi masalah kekurangan energi di Australia Selatan yang menyebabkan peningkatan harga dan mati listrik.
Menurut laporan The Guardian, berkat Gigafactory baru Tesla di Nevada, Musk yakin bahwa dia dapat memberikan baterai storage 100MW dalam waktu 100 hari.
Mike Cannon-Brookes, salah satu pendiri startup Atlassian, pada hari Jumat membuat tweet yang ditujukan pada Musk, bertanya apakah Tesla memang serius terkait penawaran mereka ini.
Musk lalu menjawab bahwa Tesla dapat menyelesaikan proyek itu dalam waktu 100 hari setelah penandatanganan kontrak. Jika tidak, mereka rela bekerja tidak dibayar. Dia lalu menambahkan,
"Ini cukup untuk membuktikan keseriusan kami?"
Sarah Hanson-Young, Senator Australia Selatan dari Partai Hijau segera membalas Musk, "Ayo berdiskusi!"
Kepada AFR, Rive, sepupu Musk yang juga merupakan salah satu pendiri SolarCity, berkata, "Kami memang tidak punya 300Mwh yang sudah siap sekarang, tapi saya akan pastikan ia akan tersedia."
Kali ini, tampaknya Musk tidak sekadar omong besar. Belum lama ini, Tesla berhasil memasang sistem pembangkit listrik 80 megawatt jam hanya dalam waktu 90 hari. Ia dihargai USD100 juta (Rp1,3 triliun).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
