Pencapaian ini didorong oleh tiga faktor, yaitu fokus pengembangan produk solusi smart city, ekspansi bisnis di dalam dan luar negeri, dan kolaborasi dengan mitra bisnis.
Founder & CEO Qlue, Rama Raditya, menjelaskan strategi Qlue di 2019 ini dengan mengembangkan solusi smart city berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Internet of Things (IoT), dan mobile workforce.
“Qlue mencatat pertumbuhan bisnis yang luar biasa dengan meningkatnya pendapatan perusahaan di atas 50 persen dengan jumlah klien yang meningkat 89 persen menjadi 85 klien yang terdiri dari instansi pemerintah dan swasta,” kata Rama Raditya.
Rama Raditya menambahkan, dampak sosial yang diciptakan oleh Qlue sepanjang tahun 2019 membuat Qlue meraih berbagai apresiasi dari berbagai asosiasi atau instansi di dalam dan luar negeri.
Dimulai dari keberhasilan Qlue meraih Best M-Government Service Awards di The World Government Summit 2019, Startup of The Year 2019 dari Jumpstart Magazine Hong Kong, Indonesia Best IoT Startup 2019 dari ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019, hingga The Innovator Awards 2019 dari Majalah Forbes Indonesia.
Qlue juga mengaku mendapatkan dukungan dari berbagai badan dan asosiasi baik dari luar maupun dalam negeri seperti GSMA, Microsoft, NVIDIA, Facebook, hingga Gojek.
Co-Founder dan Chief Technology Officer Qlue, Andre Hutagalung, menjelaskan saat ini pengguna aplikasi Qlue telah mencapai lebih dari 750 ribu orang di seluruh Indonesia. Qlue telah melayani di lebih dari 40 provinsi, kota dan kabupaten.
Sepanjang 2019 Qlue telah membawa dampak di lebih dari 30 kota dan kabupaten baru, antara lain Minahasa, Tarakan, Kupang dan 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Belitung.
Solusi CCTV & Video Analytics QlueVision juga telah digunakan oleh tiga Balai Besar Jalan Nasional untuk mendapatkan analisis mengenai jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan nasional di Banten, Mataram, dan Papua.
Analisis tersebut digunakan oleh Kementerian PUPR untuk menganggarkan perbaikan jalan secara akurat. Qlue juga telah mengembangkan aplikasi Polisiku dan command center yang telah diterapkan di 22 Polda dan 5 Polres di seluruh Indonesia dan digunakan di lebih dari 86 ribu personel polisi.
“Implementasi command center dan aplikasi Polisiku di 34 Polda dan seluruh Polres di Indonesia ditargetkan akan selesai pada pertengahan 2020 sehingga seluruh personel polisi dapat melakukan koordinasi dengan baik antara petugas di lapangan dengan command center,” kata Andre.
“Pada awal 2020, Qlue berencana untuk menggarap sektor smart environment dengan menciptakan produk yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” lanjutnya.
Dari 85 klien Qlue saat ini, terdiri dari instansi pemerintah sebesar 55 persen dan swasta sebesar 45 persen. Tahun 2020, Qlue fokus untuk terus melakukan ekspansi di sektor swasta, dengan meningkatkan target 60 persen dari sektor swasta dan 40 persen dari instansi pemerintah.
Qlue menargetkan akan melakukan implementasi di lebih dari 100 kota di Indonesia, dan di lima kota di Asia dan Eropa.
“Qlue saat ini telah memiliki kantor perwakilan di Kuala Lumpur, Malaysia. Kami menargetkan Qlue terus melakukan ekspansi di luar negeri, dengan mengincar pasar Asia dan Eropa pada tahun 2020 mendatang,” kata Chief Commercial Officer Qlue, Maya Arvini Maya Arvini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News