Rusly Askar, Managing  Director Oracle Indonesia.
Rusly Askar, Managing Director Oracle Indonesia.

KAI Manfaatkan Solusi Oracle Exadata Cloud, Dongkrak Kinerja Operasional

Cahyandaru Kuncorojati • 17 Januari 2024 16:30
Jakarta: Badan Usaha Milik Negara salah satunya PT Kereta Api Indonesia (KAI) adalah salah satu yang mengandalkan solusi teknologi dari perusahaan software cloud ternama Oracle.
 
Hal tersebut menjadi bagian dari transformasi digital dan dengan solusi dari Oracle pihak PT KAI mengklaim bisa menyediakan layanan lebih sekaligus mematuhi regulasi bahwa data penting perusahaan tetap dikelola sendiri.
 
“Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki misi untuk menciptakan pemerintahan yang bertransformasi secara digital,” ungkap Rusly Askar, Managing  Director Oracle Indonesia.

“Layanan publik membutuhkan sistem cloud terintegrasi yang dapat diperbarui secara mandiri dengan inovasi-inovasi baru, memberikan kinerja yang handal, dan memungkinkan para staf untuk memberikan informasi dan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” tuturnya.
 
Albertus Indarko Wiyogo, Executive Vice President, Information Technology, Kereta Api Indonesia, menyebut bahwa perusahaannya tempatnya bekerja mengandalkan solusi Oracle Exadata Cloud@Customer.
 
Solusi ini memberikan akses PT KAI ke platform database Exadata sebagai layanan cloud dari Oracle di pusat data miliknya sendiri. Jadi kedaulatan dan kepatuhan regulasi data lokal tetap diterapkan oleh mereka.
 
“Oracle Exadata Cloud@Customer telah terbukti menjadi platform terbaik untuk strategi digitalisasi jangka panjang kami. Meningkatkan kinerja operasional kami sebesar 50 persen dan meningkatkan kapasitas manajemen penumpang sebesar 15 persen dalam hitungan bulan,” kata Indarko.
 
Sektor ticketing menurut penuturan Indarko menjadi area yang paling merasakan digitalisasi karena berkontribusi ke perkembangan layanan dari PT KAI. Dia menyebut ticketing sangat babak belur ketika bermasalah terutama di stasiun karena bisa berakibat antrian panjang dan banyak keluhan.
 
“2013 ticketing kita sudah pakai oracle, jadi tiket bisa dibooking lewat web kemudian print dan boarding manual. 2017-an kita enhance lewat mobile saat itu berbarengan dengan populernya Traveloka dan Tiket.com,” ungkap Indarko.
 
“Di 2018 hingga 2019 growth penumpang mencapai 22 persen karena itu tadi. Kini transaksi lewat loket hanya lima persen sisanya mobile app dan web tapi tetap di sini kita harus semakin memperhatikan sistem terutama di saat lonjakan penumpang di momen libur,” jelasnya.
 
Indarko menjelaskan bahwa solusi cloud berkontribusi dalam menekan biaya operasional dan investasi. Dia mencontohkan soal processing power sistem dalam menerima pemesanan tiket jelas momen liburan, berbekal perhitungan awal dan layanan cloud maka sistem bisa mengantisipasi dan mengalokasi kebutuhan komputasi fleksibel dengan kebutuhan.
 
Di lapangan, solusi tersebut diklaim mampu membuat layanan ticketing PT KAI tidak mudah tumbang dengan lonjakan trafik akses calon penumpang. Selain itu membuka peluang untuk semakin banyak layanan yang disematkan ke web atau aplikasi PT KAI.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan