Mengutip Phone Arena, fitur baru yang tengah diuji ini, dikembangkan dengan model gambar canggih bernama Nano Banana Pro, memungkinkan pengguna untuk melakukan editing rumit seperti menghapus objek, mengganti latar belakang, menyempurnakan warna, atau memperbaiki komposisi foto hanya dengan perintah bahasa sehari-hari.
Misalnya, pengguna bisa menulis hapus tong sampah di pojok kiri bawah atau perbaiki pencahayaan agar warna lebih cerah, maka Gemini akan memproses permintaan dan menampilkan hasil edit sesuai instruksi, tanpa perlu keahlian khusus seperti menggunakan Photoshop.
Model Nano Banana Pro merupakan versi terbaru dari teknologi AI gambar Google, diklaim menghasilkan kualitas edit jauh lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya, bahkan untuk tugas rumit seperti perbaikan detail halus, pemindahan objek, atau manipulasi latar rumit.
Pengembangan ini bisa jadi inovasi bagi pengguna awam maupun kreator konten. Selama ini, editing foto profesional membutuhkan software khusus dan sedikit pengetahuan teknis. Dengan Gemini, proses editing bisa sesederhana berbicara atau mengetik, sesuai untuk unggahan cepat di media sosial, membuat konten visual, atau memperbaiki foto liburan tanpa repot.
Bagi kreator konten seperti fotografer, social media manager, maupun desainer, fitur ini menawarkan efisiensi tinggi dan fleksibilitas. Editing bisa dilakukan dari smartphone saja, tanpa laptop atau software berat, dan hasilnya bisa dipertimbangkan profesional.
Setelah mengambil foto di perangkat yang mendukung Gemini, misalnya beberapa model Pixel terbaru, pengguna dapat membuka foto lewat aplikasi Gemini atau Google Photos yang mendukung fitur ini.
Kemudian, pengguna hanya perlu menekan ikon edit dan ketik atau ucapkan perintah seperti hilangkan objek di belakang, perbaiki langit agar lebih biru, atau tambahkan efek bokeh di latar belakang. Dalam hitungan detik, versi edit akan muncul.
Jika hasilnya sesuai, pengguna bisa menyimpannya, namun jika kurang cocok, pengguna bisa memberi instruksi tambahan seperti perhalus warna kulit atau hapus bayangan untuk penyempurnaan lebih lanjut.
Fleksibilitas ini menjadikan editing foto terasa seperti berkomunikasi, bukan mengutak-atik menunya. Peluncuran fitur edit pintar ini berpotensi menggeser paradigma editing foto. Alih-alih menggunakan aplikasi berat, banyak user akan beralih ke solusi cepat berbasis AI.
Bagi creator konten dan fotografer, kehadiran fitur ini mempermudah proses pembuatan konten siap posting tanpa perlu komputer sehingga meningkatkan efisiensi waktu. Sedangkan bagi pengguna umum, foto sehari-hari bisa diperbaiki dan dipoles sebelum dibagikan, sehingga hasil tampak lebih profesional.
Sementara itu bagi industri aplikasi, kehadiran solusi AI otomatis ini meningkatkan kompetisi dan memberikan pengguna alternatif dari aplikasi tradisional seperti Photoshop atau Lightroom. Kendati menjanjikan, fitur ini sedang dalam tahap uji dan akses terbatas ke sebagian pengguna saja.
Namun, fitur ini belum kompatibel dengan semua perangkat mendukung, khususnya perangkat kelas bawah atau tanpa integrasi penuh dengan ekosistem Google. Kualitas hasil edit juga bisa bervariasi tergantung kompleksitas foto dan instruksi.
Sebagai informasi untuk manipulasi sangat rumit, misalnya mengubah objek besar atau latar belakang penuh dengan detail tinggi, terkadang hasil AI bisa tidak sempurna dan masih memerlukan penyuntingan manual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
