Jakarta: Kehebohan yang diakibatkan oleh kasus celah keamanan di prosesor yang memungkinkan terjadinya serangan Meltdown dan Spectre membuat pemerintah AS panik.
Dilaporkan Reuters, anggota Dewan Perwakilan Amerika Serikat memanggil Intel beserta 2 produsen prosesor lainnya yang diduga kuat memiliki celah kemanan di produk mereka.
"Kami ingin mendapatkan jawaban yang lebih tentang celah keamanan yang dikaibatkan oleh hal ini, apa dampaknya ke konsumen, dan bagaimana perusahaan melindungi konsumennya," ungkap Dewan Perwakilan negara bagian California Jerry McNerney.
Dia menyatakan segera memanggil CEO Intel, ARM, dan AMD. Pihak Intel disebutkan sudah memberikan tanggapan atas hal itu dan menyatakan bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintah mencari solusi atas permasalah tersebut.
Jawaban yang senada juga dilontarkan oleh perwakilan ARM, namun AMD belum mau memberikan jawaban atas kabar pemanggilan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Seperti yang diketahui, serangan Meltdown dan Spectre menyerang kernel yang berjalan di dalam sebuah prosesor dan mampu menjalar menguasai sistem perangkat komputer atau laptop yang terjangkit.
Kerrnel adalah sistem yang mengolah dan mengatur perintah maupun program yang berjalan di perangkat komputasi tanpa OS. Sebagai contoh, pengaturan dasar laptop atau komputer via BIOS yang tidak memerlukan sistem operasi Windows untuk menjalankannya.
Hal ini memungkinkan penjahat siber mencuri data atau informasi penting di dalam komputer maupun jaringan. Belakangan Amerika Serikat sangat memfokuskan perhatiannya terhadap keamanan negara dari sisi teknologi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id