Mengutip GSM Arena, Apple juga menerapkan elemen desain cerdas lain di kantor pusat barunya tersebut, seperti menggunakan ventilasi alami selama sembilan bulan dalam satu tahun, alih-alih menggunakan mesin pemanas atau pendingin udara.
Dengan telah menerapkan komitmen netral karbon pada kantor pusatnya, Apple kini berupaya untuk melakukan hal yang sama dengan mitra manufakturnya. Saat ini, mereka menggunakan 13,7 megawatt listrik terbarukan, meningkat 30 persen jika dibandingkan pada tahun 2022 lalu. Pada tahun 2022 lalu, Supplier Clean Energy Program Apple membantu menghindari 17,4 juta metrik ton emisi CO2.
Angka tersebut setara dengan memindahkan sebanyak 3,8 juta mobil dari jalanan. Apple bertujuan untuk menjadikan setiap produk karyanya sebagai produk netral karbon pada tahun 2030 mendatang.
Untuk mewujudkannya, Apple bekerja sama dengan 250 pemasok di 28 negara untuk beralih ke sumber energi ramah lingkungan, untuk menggunakan daya lebih 20 gigawatt. Sebagai informasi, Apple memulai program Green Bond pada tahun 2016 dengan investasi sebesar USD4,7 miliar (Rp70,2 triliun).
Program ini ditujukan untuk mengakselerasi adopsi manufaktur netral karbon dan rendah karbon, serta teknologi daur ulang. Sebagai contoh, pencapaian program ini adalah produksi alumunium bebas karbon.
Hingga saat ini, lebih dari USD3,2 miliar dari investasi tersebut telah digunakan untuk mencapai tujuan program ini. Green Bond telah mendanai proyek seperti IP Radian Solar in Brown County, Texas, yang baru-baru ini mulai memproduksi daya sebesar 320 megawatt.
Selain itu, program ini juga mendanai baterai berskala utilitas di California Flats Solar Project di Monterey, California. Sebagai informasi, baterai ini dapat menyimpan hingga 240 megawatt-jam listrik terbarukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
