Grab mengklaim akan menawarkan keunggulan terkait rute hiperlokal lebih baik untuk menyaingi dua layanan peta tersebut, pada layanannya. Optimisme Grab ini karena layanan peta digital tersebut diklaim mencakup gang dan jalan kecil, yang umum ditemukan di kota di Asia Tenggara.
Pengembangan layanan peta digital ini telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, sebab teknologi pendukung GrabMaps ini awalnya dikembangkan untuk mendukung layanan utama Grab yaitu ride hailing dan pengiriman.
Teknologi ini memungkinkan Grab mengalokasikan mitra pengemudi atau driver, memperkirakan durasi perjalanan hingga merencanakan dan mengoptimalkan rute perjalanan. Peta ini telah digunakan di tujuh negara lokasi Grab beroperasi yaitu Singapura, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam.
Termasuk negara tempat Grab menjalankan bisnis, namun Indonesia diperkirakan tidak menggunakan GrabMaps karena dikecualikan dalam daftar itu. Meskipun demikian, perusahaan berkata bahwa layanannya akan didukung GrabMaps sepenuhnya pada kuartal III tahun 2022 ini.
Menurut Grab, sistem GrabMaps kini sudah menangani lebih dari 800 miliar permintaan per bulan, mencakup semua layanan perusahaan. Sementara itu, Grab menyebut bahwa layanan pemetaan pihak ketiga yang diandalkannya tidak menjangkau lorong kecil yang banyak ditemukan di Asia Tenggara.
Layanan pemetaan pihak ketiga tersebut juga disebut Grab tidak mengakomodasi titik penjemputan dan tujuan yang tepat seperti di mal-mal besar di Asia Tenggara. Selain itu, peta pihak ketiga ini juga dinilai memperbarui data yang dikoreksi dan membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Hal ini menjadi pendorong Grab untuk membangun solusi peta digital karyanya, dan berinvestasi secara mandiri. Sebagai tahap awal, GrabMaps diluncurkan Grab pada dua layanan Business to Business (B2B).
Grab juga akan meluncurkan API GrabMaps pada kuartal III-2022, sehingga memungkinkan pengembang membuat aplikasi berbasis GrabMaps. Selain itu, perusahaan asal Singapura tersebut akan menghadirkan paket software untuk pengembang iOS dan Android pada 2023.
Namun hingga saat ini, Grab masih enggan berbagi informasi menyoal rencananya untuk mengembangkan aplikasi navigasi perjalanan untuk konsumen, seperti yang ditawarkan oleh Google Maps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id