Simon Maddocks, President dan Vice-Chancellor di Charles Darwin University, tahu mengenai kebekaran yang terjadi melalui temannya dan juga pesan yang dikirimkan CFS (Country Fire Service). Seperti disebutkan Engadget, saat kebakaran terjadi, dia sedang berada di kantornya di Darwin.
Tetapi dia tahu rumah dan ladang gandum miliknya terancam hancur. Karena itulah, dia lalu melacak penyebaran api menggunakan peta CFS melalui smartphone kemudian mengakses kamera CCTV yang ada di rumahnya.
"Mendadak, semua terlihat gelap. Terdapat sebuah bola api berwarna merah... Semuanya berubah dalam hitungan detik," kata Maddocks pada ABC News. Api dari kebakaran dengan cepat merusak semua tanamannya. Api mulai menjalar ke rumahnya. Maddocks merasa tidak berdaya. Tapi dia lalu menyalakan penyiram tanaman.
"Api menjalar ke rumah saya. Tapi saya beruntung rumah saya terselamatkan karena saya bisa menyalakan sistem irigasi yang ada di rumah saya dan karena saya memiliki tetangga yang melakukan patroli bersama pemadam kebakaran," katanya.
Hal ini membuktikan bahwa membangun sebuah smart home adalah tindakan cerdas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
