Selain itu, dengan kerja sama ini, para pengendara Uber mendapatkan kontrak sewa kendaraan dari Toyota, dan membayar biaya sewa menggunakan pendapatan yang mereka peroleh sebagai pengendara Uber. Durasi sewa ini bersifat fleksibel, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan para pengendara.
Toyoya dan Uber juga setuju mencoba memberikan layanan Uber di negara-negara mana Uber belum beroperasi.
Sebelum Toyota memutuskan untuk bekerja sama dengan Uber, telah banyak perusahaan lain yang memutuskan untuk menanamkan investasi ke berbagai startup layanan transportasi online yang kini sedang marak. Dua diantaranya adalah Apple dengan Didi Kuaidi di Tiongkok dan General Motors dengan Lyft.
Kerjasama dengan Toyota ini dapat membantu Uber untuk merealisasikan rencana mereka untuk membuat mobil tanpa sopir. Dengan bantuan Toyota, Uber tidak perlu lagi bingung akan armada mobil yang harus mereka siapkan untuk menanamkan teknologi kendaraan otomatis ini.
Toyota, perusahaan pembuat mobil terbesar di dunia, juga terlihat tertarik untuk mengembangkan mobil tanpa sopir. Buktinya, belum lama ini, mereka baru saja membangun Toyota Research Institute yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi AI di dua bidang yaitu mobil tanpa sopir dan robot untuk membantu pekerjaan rumah.
Toyota tidak secara gamblang mengatakan bahwa tujuan mereka bekerja sama dengan Uber adalah untuk mengembangkan teknologi mobil tanpa sopir, tapi, mereka menyebutkan bahwa mereka akan membantu Uber untuk mengembangkan aplikasi dalam mobil untuk mendukung para pengendara Uber.
Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa mereka akan saling berbagi pengetahuan yang mereka miliki sehingga dapat memajukan riset yang mereka lakukan masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
