“Bagi konsumen Gen MZ, personalisasi bukan sekadar melihat nama mereka muncul di layar, atau memiliki ukiran inisial di bagian belakang smartphone atau casing earbuds. Personalisasi harus otentik dan bermakna,” tuturnya.
“Memang, Gen MZ kini semakin terpapar globalisasi, tapi mereka sangat menghargai identitas dan budaya lokalnya. Mereka pun mengharapkan brand memahami dan menghormati preferensi tersebut,” ungkap Sangho Jo.
Berdasarkan survei Samsung terhadap konsumen yang ingin memiliki smartphone premium, 79 persen responden yang ingin mempersonalisasi casing smartphone-nya lebih memilih casing unik berdesain lokal.
8 dari 10 Gen MZ juga mengatakan bahwa personalisasi memungkinkan mereka mengekspresikan ciri khas masing-masing individu. Jadi, brand yang memahami budaya dan nilai-nilai lokal dapat menciptakan koneksi yang lebih kuat dengan Gen MZ.
Samsung diklaim selalu berusaha menghadirkan kesempatan bagi pengguna mengekspresikan identitas dan preferensi mereka lewat inovasi, produk, dan layanan yang disediakan.
“85 persen dari konsumen ini cenderung tetap menggunakan merek smartphone yang menawarkan berbagai opsi personalisasi. Bagi konsumen, memilih smartphone bukan hanya soal memilih desain yang menarik, tapi juga melihat bagaimana sebuah smartphone mampu dipersonalisasi,” jelas Sangho Jo.
Dia menyebutkan bahwa selain smartphone, Samsung juga menyediakan produk peralatan rumah tangga atau home appliance yang bisa dipersonalisasi seperti Samsung Lifestyle TV dan kulkas Bespoke yang dilengkapi teknologi SmartThings.
Sangho Jo mengingatkan bahwa perilaku konsumen terus berubah akibat pengaruh berbagai faktor seperti trending topic di media sosial, challenges yang viral, rekomendasi teman, dan peristiwa global.
“Makanya perayaan terhadap ciri khas individu menjadi daya tarik yang tak lekang waktu. Kami percaya pentingnya memungkinkan pengguna untuk memahami diri sendiri melalui pengembangan inovasi dan desain,” ucapnya.
Bagi Sangho Jo dan Samsung, personalisasi di kawasan SEAO menjadi semakin penting, apalagi konsumen Gen MZ akan semakin mendominasi segmen pasar di tahun-tahun mendatang.
“Ekspektasi mereka, yang berakar pada pengalaman unik sebagai generasi yang tumbuh di era digital, menuntut kami melakukan perubahan dalam memberikan user experience yang optimal,” ungkapnya.
“Brand yang secara efektif dapat memadukan personalisasi dengan sentuhan otentik, fleksibilitas, dan privasi, tidak hanya akan memikat hati para Gen MZ tetapi juga akan membuka jalan menuju kesuksesan di masa depan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
