Kelangkaan PS5 ini merupakan akibat dari kelangkaan chip sebagai dampak pandemi Covid-19. Informasi ini disampaikan Sony saat mengumumkan laporan keuangan kuartal pertama 2021.
Pada kesempatan yang sama, Chief Financial Officer (CFO) Sony Hiroki Totoki menyebut bahwa perusahaannya telah mendapatkan cukup chip untuk memenuhi target penjualan 14,8 juta unit PS5 hingga bulan Maret 2022.
Belum lama ini, Sony juga mengumumkan telah menjual sebanyak 10 juta unit PS5 sejak diluncurkan, dan selama Q1 2021, Sony menjual sebanyak 2,3 juta unit PS5. Dengan demikian, Sony perlu menjual sebanyak 12,5 juta unit untuk memenuhi target di tahun fiskal ini.
Selain itu, Sony mengungkap akan mulai menghimpun keuntungan dari penjualan PS5 edisi standar. Sedangkan untuk PS5 Digital Edition, Sony mengaku masih mengalami kerugian, meski kerugian tersebut masih bisa ditutupi oleh penjualan hardware lain seperti aksesori dan PS4.
Sementara itu, penjualan PS4 di kuartal ini dilaporkan masih tinggi dan mencapai 500 ribu unit. Secara keseluruhan, Sony telah menjual sebanyak 116,4 juta unit PS4 hingga saat ini, diperkirakan didorong oleh kelangkaan PS5 di pasar.
Tingginya permintaan terhadap PS5 juga disebut meningkatkan laba Sony secara signifikan pada kuartal ini. Sony mencatatkan laba sebesar JPY280,1 miliar (Rp36,6 triliun), menunjukan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan laba pada tahun sebelumnya, sebesar JPY221,7 miliar (Rp29,01 triliun).
Sebelumnya, Sony meluncurkan kamera kedua yang terfokus pada konsumen yang gemar mengabadikan kegiatan sehari-hari dalam video, atau Vlogger. Kamera bertajuk ZV-E10 ini merupakan penerus dari ZV-1 yang diluncurkan Sony pada tahun 2020 lalu.
ZV-E10 berbekal sejumlah fitur dasar yang dimiliki Alpha 6400 namun dengan pengoperasian lebih sederhana dan berbekal sejumlah fitur yang terfokus pada kegiatan vlogging.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
