Transformasi digital, implementasi 5G/6G, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), hingga sistem berbasis kuantum menuntut adanya inovasi baru dalam desain perangkat elektronik dan infrastruktur telekomunikasi.
Dalam gelaran The 14th International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications (ICRAMET) 2025 pada Kamis (13/11) di Bandung, Kepala Pusat Riset Telekomunikasi (PRT) BRIN, Prof. Nasrullah Armi menyampaikan pandangan penting tentang bagaimana dunia industri akan bergerak menuju Next-Generation Industrial IoT (IIoT). Menurutnya, kunci pengembangan teknologi ini ada pada pemanfaatan spektrum frekuensi yang lebih cerdas dan fleksibel.
Di era Industri 4.0, jumlah perangkat yang digunakan di lingkungan industri seperti sensor, robot, hingga sistem otomatisasi akan semakin banyak. Semuanya membutuhkan koneksi nirkabel yang cepat, stabil, dan tidak boleh putus. Dengan kondisi seperti itu, sistem pengelolaan spektrum yang masih bersifat statis sudah tidak lagi memadai.
Prof. Nasrullah menekankan pentingnya penggunaan dynamic and intelligent spectrum use. Dengan teknologi ini, perangkat IIoT dapat menyesuaikan penggunaan frekuensi secara otomatis, berpindah saluran ketika terjadi gangguan, memaksimalkan bandwidth yang tersedia, dan memastikan data penting dari sensor industri tetap terkirim dengan lancar.
Pendekatan spektrum cerdas ini menjadi pondasi utama untuk menciptakan konektivitas yang lebih maju dan berkelanjutan, sesuai dengan tema konferensi tahun ini. Prof. Nasrullah juga memaparkan arah kerja Pusat Riset Telekomunikasi BRIN dalam mempersiapkan infrastruktur telekomunikasi Indonesia menghadapi IIoT masa depan.
Menurutnya, ada tiga fokus utama yaitu pertama memperluas jejaring dan kolaborasi. Kedua meningkatkan partisipasi ilmiah dan ketiga pengembangan infrastruktur riset BRIN memperkuat fasilitas laboratorium, termasuk Laboratorium Komunikasi dan Pemrosesan Sinyal serta Ruang Simulasi Fungsi. Fasilitas ini sangat penting untuk menguji dan mengembangkan perangkat keras serta algoritma spektrum dinamis yang akan digunakan dalam IIoT.
“BRIN terus menjalin kerja sama dengan sektor industri, perusahaan teknologi, serta kampus-kampus luar negeri untuk mempercepat pengembangan teknologi IIoT berbasis spektrum cerdas. Keterlibatan aktif dalam konferensi dan kegiatan ilmiah, baik nasional maupun internasional, diperlukan agar BRIN tetap mengikuti perkembangan riset global dan dapat memvalidasi hasil riset dalam negeri,” ungkapnya.
Melalui paparan Prof. Nasrullah Armi, terlihat pengembangan Next-Generation Industrial IoT tidak hanya soal perangkat canggih, tetapi juga tentang bagaimana memanfaatkan spektrum nirkabel secara lebih efisien. Dengan riset yang kuat, kolaborasi yang luas, dan infrastruktur yang semakin maju, BRIN menegaskan komitmennya untuk membawa Indonesia siap menyambut revolusi konektivitas di era Industri 4.0.
Menurutnya, ICRAMET 2025 dapat menjadi ruang pertemuan yang produktif bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi industri untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, serta hasil riset terkini.
“Melalui kolaborasi yang terjalin, baik antaruniversitas maupun dengan dunia industri, saya percaya hasil penelitian yang dibahas dapat lebih cepat diimplementasikan dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id