Selama kunjungan, mahasiswa UBM diperkenalkan dengan teknologi automation robotic yang diterapkan di berbagai lini produksi. Teknologi ini dirancang untuk memaksimalkan kecepatan dan akurasi dalam proses perakitan serta pengujian perangkat, memastikan kualitas yang konsisten pada setiap produk yang dihasilkan.
Oppo juga memanfaatkan berbagai sistem manajemen yang terintegrasi untuk mendukung operasional pabrik. Salah satu sistem penting yang diperkenalkan adalah EAM (Enterprise Asset Management) yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan memelihara aset secara efisien guna memastikan bahwa mesin dan peralatan selalu berfungsi optimal.
Selain itu, mahasiswa juga mendapat wawasan tentang TPM (Transportation Management System) yang mengelola pergerakan logistik dengan lebih efisien guna memastikan distribusi produk berlangsung tepat waktu.
Tidak hanya itu, Oppo juga memaparkan penerapan QMS (Quality Management System), yaitu sistem manajemen mutu yang menjaga standar kualitas produk pada setiap tahap produksi.
Mahasiswa diperkenalkan dengan teknologi AMES (Automated Manufacturing Execution System) yang memantau dan mengontrol proses produksi secara real-time untuk memastikan akurasi dan efisiensi.
“Melalui kunjungan ini, kami ingin mahasiswa merasakan langsung bagaimana sistem informasi yang kuat menjadi tulang punggung operasional di pabrik modern seperti Oppo Manufacturing Indonesia. Kami berharap pengalaman ini dapat menginspirasi mereka untuk terus mengembangkan pengetahuan mereka di bidang teknologi dan bisnis,” ujar Rizqi Hasan, IE Engineer Oppo Manufacturing Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
