Foto: BRIN
Foto: BRIN

Pengenalan Aplikasi Nyata AI dan IoT pada Sivitas Akademika

Mohamad Mamduh • 26 November 2025 16:11
Jakarta: Kecerdasan artifisial kini kita jumpai dalam beragam bentuk, mulai dari ChatGPT, pengenalan wajah, pengenalan suara, sampai sistem biometrik dan robotika. Intinya, AI adalah sistem yang mampu menginterpretasi data dari luar dengan benar, belajar dari data tersebut, dan menggunakan hasilnya untuk mencapai target tertentu secara adaptif.
 
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber (PRKAKS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Anto Satriyo Nugroho, dalam sambutannya di kunjungan Institut Bisnis Informatika Kesatuan (IBIK), Senin, (24/11).
 
Kunjungan ini bertujuan mengenalkan riset BRIN kepada sivitas akademika IBIK sekaligus membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang bisnis dan inovasi di era Internet of Things (IoT) dan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI).

Dalam sambutannya, Anto memaparkan ruang lingkup riset AI dan keamanan siber di BRIN yang mencakup computer vision dan image processing, machine learning, hingga cybersecurity yang telah banyak dimanfaatkan industri maupun instansi pemerintah. Dirinya menjelaskan AI saat ini tidak lagi sekadar konsep, tetapi telah hadir dalam berbagai aplikasi sehari-hari.
 
Ia menambahkan, riset-riset yang dilakukan PRKAKS tidak berhenti di laboratorium, tetapi sudah menghasilkan berbagai produk yang dimanfaatkan industri dan lembaga pemerintah. Di antaranya teknologi platform KTP elektronik tanpa prapersonalisasi, aplikasi tanda tangan digital TekenID, sistem e-voting yang telah digunakan untuk pemilihan kepala desa, teknologi sistem otonom kendaraan listrik, hingga sistem pencatatan kehadiran berbasis pengenalan wajah yang digunakan di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
 
“Kami ingin menunjukkan kepada mahasiswa bahwa riset AI dan keamanan siber memiliki dampak nyata membantu pemerintah menguji reader KTP Elektronik (Pengujian Reader KTP Elektronik bekerjas ama dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri), mendukung penguatan indeks Bela Negara, sampai mendeteksi ladang ganja ilegal dengan pemanfaatan citra satelit dan drone. Ini contoh bagaimana ilmu pengetahuan, teknologi, dan data dipadukan untuk menjawab masalah riil di masyarakat,” ujar Anto.
 
Pada kesempatan yang sama, peneliti Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN, Djohar Syamsi, memaparkan materi bertema Konsep Bisnis Berbasis IoT. Djohar menjelaskan IoT merupakan konsep di mana berbagai perangkat fisik sehari-hari terhubung ke internet dan saling berkomunikasi tanpa campur tangan manusia secara langsung, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kenyamanan hidup penggunanya.
 
“IoT mengubah lingkungan di sekitar kita dari yang pasif menjadi ekosistem yang terhubung, cerdas, dan responsif. Dalam konteks bisnis, IoT menyediakan data real-time yang sangat penting untuk pengambilan keputusan strategis, peningkatan efisiensi operasional, sekaligus membuka model bisnis baru,” terang Djohar.
 
Ia mengungkapkan bahwa konsep bisnis berbasis IoT mendorong pergeseran dari sekadar menjual produk fisik menjadi menjual solusi dan layanan berbasis data (product-as-a-service). Contohnya pada sektor logistik dan manufaktur, sensor IoT dapat digunakan untuk memantau kondisi barang, memprediksi kerusakan mesin, hingga mengurangi downtime dan biaya operasional.
 
“Bagi mahasiswa bisnis dan informatika, penting untuk memahami bahwa data adalah ‘bahan bakar baru’ dalam ekonomi digital. Melalui IoT, perusahaan bisa mengumpulkan, menganalisis, dan memonetisasi data untuk menciptakan nilai tambah, baik dalam bentuk efisiensi, inovasi, maupun pengalaman pelanggan yang lebih personal,” tambahnya.
 
Djohar mencontohkan berbagai aplikasi IoT, mulai dari smart home, smart farming, smart transportation, smart retail, hingga pemantauan lingkungan dan mitigasi bencana. Ia menekankan peluang usaha di bidang ini masih sangat besar, termasuk bagi lulusan perguruan tinggi yang mampu memadukan kemampuan teknis dengan kepekaan terhadap kebutuhan pasar.
 
Kunjungan Institut Bisnis Informatika Kesatuan ke BRIN ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi yang lebih erat, khususnya dalam pengembangan riset dan pemanfaatan kecerdasan artifisial, keamanan siber, dan IoT untuk mendukung dunia usaha sekaligus menjawab tantangan pembangunan di era digital. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan