Hans Dekkers, General Manager IBM APAC, dalam sebuah wawancara eksklusif, menyoroti peran krusial Sovereign AI sebagai katalisator utama dalam perjalanan ini. Dengan potensi penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga USD366 miliar pada tahun 2030 melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), adopsi Sovereign AI bukan lagi pilihan, melainkan keharusan strategis.
Dekkers menjelaskan bahwa Sovereign AI menawarkan keunggulan signifikan bagi seluruh spektrum bisnis di Indonesia, mulai dari perusahaan besar hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pertama dan terpenting, Sovereign AI menjamin kedaulatan dan keamanan data. Ini berarti data beserta proses pengolahannya akan tetap berada di dalam wilayah nasional Indonesia, sejalan dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan berbagai regulasi lokal lainnya. Aspek ini sangat vital bagi sektor-sektor sensitif seperti keuangan, kesehatan, dan layanan publik, di mana privasi data adalah prioritas utama.
Selain itu, Sovereign AI mendorong inovasi dan peningkatan produktivitas. Platform seperti IBM watsonx, yang diimplementasikan bekerja sama dengan Telkom Indonesia, memberdayakan bisnis untuk mengembangkan model AI yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Hal ini memfasilitasi otomatisasi, pengambilan keputusan yang lebih cepat, peningkatan layanan pelanggan, dan rantai pasokan yang lebih optimal.
Tidak kalah penting, Sovereign AI memberikan dukungan besar bagi UMKM. Mengingat UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja, demokratisasi akses terhadap teknologi AI melalui platform ini akan meningkatkan daya saing, efisiensi operasional, serta pengalaman pelanggan mereka. Ini adalah langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Salah satu kekhawatiran utama bagi perusahaan yang telah berinvestasi pada infrastruktur public cloud adalah potensi disrupsi saat mengadopsi teknologi baru. Namun, Dekkers meyakinkan bahwa Sovereign AI dari IBM dirancang untuk mengatasi tantangan ini.
Kedaulatan AI ini menjamin residensi data dan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data di Indonesia dengan menempatkan model serta proses pengolahannya secara lokal melalui kemitraan dengan Telkom Indonesia.
Arsitektur modularnya memungkinkan adopsi bertahap, meminimalkan perubahan operasional, sekaligus mendukung penciptaan model AI khusus yang disesuaikan dengan bahasa lokal, kebutuhan bisnis, dan persyaratan kepatuhan. IBM juga berkomitmen untuk menyediakan program peningkatan keterampilan (upskilling) dan perangkat tata kelola untuk mendukung penggunaan AI yang bertanggung jawab.
Mengacu pada Pedoman Etika AI dari Kominfo (SE No. 9/2023), IBM menunjukkan bagaimana pendekatan Sovereign Cloud-nya merepresentasikan nilai-nilai etis. Platform ini menghadirkan solusi AI komprehensif yang menjunjung tinggi inklusivitas melalui model-model AI yang dilatih secara lokal, memastikan aksesibilitas lintas sektor, serta menjaga keamanan yang kuat dalam infrastruktur nasional Indonesia.
"Platform watsonx.governance secara langsung menjawab tantangan 'Black Box' dalam AI dengan membuat proses pengambilan keputusan model menjadi transparan, dapat dijelaskan, dan tetap patuh pada regulasi, bahkan untuk para pemimpin bisnis yang tidak memiliki latar belakang teknikal bisnis," kata Hans.
Tantangan Black Box dalam AI, ketika proses pengambilan keputusan model seringkali tidak transparan, dijawab langsung oleh platform watsonx.governance dari IBM. Platform ini memanfaatkan AI Factsheets, ringkasan yang jelas mengenai perilaku model, sumber data, metode pelatihan, metrik kinerja, serta potensi risiko, yang disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami.
Pengguna dapat memantau kesehatan model, tingkat kewajaran, dan potensi penyimpangan melalui dasbor intuitif. Untuk Generative AI, tersedia pula alat evaluasi cepat yang mampu menilai kualitas output sekaligus memberikan peringatan setiap terjadi masalah.
Dalam hal kepatuhan, watsonx.governance mengotomatiskan pemeriksaan terhadap regulasi seperti SE Komdigi No. 9/2023 serta standar global, memastikan sistem AI tetap etis dan dapat diaudit.
IBM melihat potensi besar kolaborasi publik-swasta dalam perjalanan AI di Indonesia. Peluang utama adalah pengembangan infrastruktur digital, di mana IBM berkolaborasi dengan Telkom Indonesia untuk membangun platform Sovereign AI dan pusat data lokal. Dalam pengembangan talenta, mereka mendukung target nasional untuk meningkatkan keterampilan 9 juta talenta digital pada tahun 2030 melalui program pelatihan dan kemitraan.
Hans juga mengidentifikasi beberapa sektor industri di Indonesia yang paling siap untuk mengalami disrupsi positif oleh Sovereign AI:
Keuangan: Memanfaatkan AI berbasis perilaku lokal untuk mendorong inklusivitas dan mendeteksi penipuan.
Kesehatan: Peningkatan diagnosis berbasis AI, perencanaan kesehatan publik, dan akses layanan di daerah terpencil dengan data dan bahasa setempat, sambil menjaga keamanan data pasien.
Pendidikan: Perangkat pembelajaran yang dipersonalisasi dan selaras dengan kurikulum nasional untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah.
Energi dan Utilitas: Pemanfaatan AI untuk pengelolaan smart grid, integrasi energi terbarukan, serta pemeliharaan prediktif.
Pertanian: Optimalisasi hasil panen berbasis AI dan prediksi cuaca lokal untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan.
Sektor-sektor ini didukung oleh infrastruktur digital yang terus berkembang, kebijakan data lokal, serta dorongan menuju kemandirian teknologi. Sovereign AI memastikan kendali nasional atas data dan sistem yang krusial, memungkinkan pertumbuhan inklusif, peningkatan layanan publik, serta kemandirian strategis dalam transformasi digital Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
