Konsumsi pengguna internet penduduk Indonesia, sebagai kawasan ekonomi digital besar di Asia Tenggara, diprediksi akan mengalami peningkatan sebesar hampir USD146 miliar pada tahun 2025.
Selain itu, kemajuan teknologi turut dinilai mendukung pertumbuhan UKM sebab membantu promosi produk UKM ke pasar lebih luas, telah membawa pasar secara luas. Xapads turut menyampaikan bahwa mengembangkan sektor UKM dengan dukungan teknologi akan menjadi pendorong penting bagi pembangunan masa depan Indonesia.
“Untuk mendapatkan konsumen secara efektif, para pelaku UKM telah memahami pergeseran kondisi pasar dan kebiasaan konsumen yang kini menjadi serba digital, mendorong mereka untuk mengiklankan merek dengan cara berbeda,” ujar Chief Operating Officer Xapads Media Ramneek Chadha.
Chadha menyebut iklan online membantu UKM mengukur dan menganalisa kinerja kampanye dengan lebih baik sehingga bersedia menginvestasikan anggaran untuk teknologi terbaru daripada menggunakan cara tradisional.
Xapads menyebut bahwa salah satu pendorong utama pertumbuhan UKM adalah Iklan Terprogram yang membantu pengiklan melakukan perdagangan media secara langsung atau real-time.
Selain itu, Xapads juga menyebut bahwa iklan digital atau Digital Ads telah memberikan relaksasi kepada pemasar untuk menampilkan merek di lingkungan lebih aman dengan transparansi lebih baik pada kinerja keseluruhan kampanye.
Karenanya, Digital Ads memberikan wawasan yang dapat diakses untuk memisahkan dan menargetkan audiens berdasarkan kebutuhan. Pengiklan dapat memutuskan untuk mengalokasikan biaya hanya hanya untuk sumber dan audiens terbaik tanpa keterlibatan pihak kedua untuk membantu menjaga transparansi.
Pengiklan juga disebut Xapads dapat memiliki kendali penuh atas pengeluaran iklan dengan lebih baik. Sementara itu, platform media dengan video berdurasi singkat mengalami peningkatan popularitas signifikan berkat 98,6 persen pengguna internet Indonesia merupakan penikmat berbagai konten video online.
Platform ini memberikan beragam peluang periklanan merek untuk membangun kehadiran online mereka dengan iklan di berbagai titik sentuh, sebab aplikasi tersebut menyampaikan pesan bermakna dalam durasi singkat dan jelas.
Sementara itu, Iklan game diperkirakan akan berjumlah sebanyak 78,6 juta dan menghasilkan pendapatan USD2,06 miliar (Rp29,5 triliun) pada tahun 2026 di Indonesia. Xapads menyebut bahwa strategi monetisasi ini dapat digunakan pengiklan untuk mendorong pendapatan dengan menampilkan iklan kepada pengguna di dalam game.
Xapads juga menyebut bahwa pengiklan akan dapat hasil lebih baik jika memiliki strategi Penargetan Ulang dalam perangkat pemasaran mereka, sebab peluang keterlibatan kembali menjadi cukup mudah daripada menginvestasikan pengeluaran pemasaran untuk memperoleh audiens baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
