“Saya merasa terhormat bisa hadir di sini, menyaksikan kolaborasi untuk memanfaatkan kesetaraan digital untuk pendidikan masa depan, dan membantu mengurangi dan menghilangkan batasan di ranah tersebut di wilayah Asia Tenggara,” ujar Deputy Director, General of the Administration for Digital Industries, MODA, Jiunn-Shiow Lin.
Hal ini, disebut Lin, selaras dengan misi usungan Kementerian yang menaunginya, MODA, yaitu untuk mempromosikan kemampuan dan inovasi digital, melalui infrastruktur digital, untuk memberikan akses kepada berbagai pihak kepada pendidikan lebih baik, terlepas dari status ekonomi sosial.
Dengan demikian, lanjut Lin, mereka memiliki hak dan kemampuan setara kepada sumber daya pendidikan terbaik. Pandemi disebut Lin telah membuka mata berbagai pihak terkait dengan esensi dari teknologi digital di ranah pendidikan, memberikan peluang untuk mendapatkan akses setara di berbagai lokasi.
Melalui program MetaEdu dan kolaborasi digital, Lin meyakini bisa menciptakan inovasi kreatif dan efektif di ranah pendidikan, membangun ekosistem untuk terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan di berbagai negara, terutama di Asia Tenggara.
Lin berharap akan lebih banyak kolaborasi antara Taiwan dan negara lain, lebih baik dari kolaborasi yang terjalin selama pandemik Covid-19. Lin meyakini bahwa kolaborasi ini dapat menghadirkan masa depan lebih baik yang merata di berbagai wilayah di dunia.
Kesepakatan MoU ini ditandatangani oleh anggota SEAMEO dari negara di Asia Tenggara, termasuk Filipina, Thailand, Indonesia, dan Timor-Leste.
Kerja sama ini bertujuan untuk memajukan pendidikan, terutama di bidang Science, Technology, Engineering, Math (STEM) di Asia Tenggara, seperti yang disampaikan oleh Centre Director SEAMEOLEC SEAMEO Dr. Wahyudi.
Sebagai informasi, SEAMEO merupakan organisasi antar pemerintah dari sebelas negara Asia Tenggara. Sedangkan MetaEdu adalah sebuah organisasi nirlaba berbasis di Taiwan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran melalui teknologi di bawah Kementrian Urusan Digital Taiwan.
Selaras dengan Lin, Wahyudi juga mengutarakan bahwa pandemi mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital terkait dengan ranah pendidikan. Sementara itu, SEAMEO menyadari bahwa transformasi digital mengubah lansekap pendidikan secara rapid, juga di masa mendatang.
Secara partikular, lanjut Wahyudi, kompetensi kemampuan terkait industri secara lebih cepat dan drastis. Karenanya, pendidikan dinilai harus lebih praktis dan dapat diadaptasi dengan lebih mudah, namun juga harus terfokus pada kesetaraan dan peningkatan kehidupan masyarakat.
Kerja sama ini diharapkan negara anggota SEAMEO dan pihak terkait untuk dapat mencapai tujuan tersebut dan menyelesaikan permasalahan soal kesenjangan di bidang pendidikan, terutama di wilayah Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
