Menkomdigi Meutya Hafid
Menkomdigi Meutya Hafid

2030, Proyeksi Ekonomi Digital Capai Rp581 Triliun

Mohamad Mamduh • 07 Januari 2025 13:48
Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid, dalam orasi ilmiahnya di Sidang Terbuka Universitas Brawijaya, mengungkapkan visi besar ekonomi digital sebagai motor utama menuju Indonesia Emas 2045. 
 
Dalam orasi bertema "Ekonomi Digital: Peluang dan Tantangan Menuju Indonesia Emas", Menteri memaparkan bahwa transformasi digital berpotensi menghasilkan nilai ekonomi digital hingga USD360 miliar pada tahun 2030, atau setara dengan sepertiga dari nilai ekonomi digital di ASEAN.
 
"Ekonomi digital Indonesia saat ini menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan transaksi digital mencapai USD90 miliar pada 2024, terbesar di Asia Tenggara," kata Meutya Hafid di Gedung Samantha Krida, Malang, Minggu 5 Januari 2025.

Menteri menyoroti dominasi sektor ecommerce yang tumbuh 11% dengan nilai transaksi sebesar USD65 miliar, berkat inovasi, seperti video commerce. "Kami berkomitmen mempercepat transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berdaulat," ujar Menteri. 
 
Menkomdigi menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur digital, pengembangan talenta digital, dan tata kelola yang adaptif untuk memperkuat ekonomi digital nasional.
 
Dalam orasinya, Meutya menekankan tiga pilar utama transformasi digital:
1. Infrastruktur Digital: Pemerataan akses dan peningkatan kecepatan internet di seluruh Indonesia.
 
2. Talenta Digital: Target 9 juta talenta digital pada 2030 melalui program Digital Talent Scholarship.
 
3. Tata Kelola Ekosistem Digital: Menciptakan ruang digital yang aman dan berkelanjutan.
 
Melihat besarnya potensi ekonomi digital, Menteri Komdigi mengajak civitas akademika Universitas Brawijaya untuk berperan aktif dalam pengembangan ekonomi digital, melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha. "Universitas  memiliki potensi besar dalam membangun ekosistem digital lokal dan nasional," kata Meutya.
 
Meski ekonomi digital memiliki prospek cerah, Meutya juga menyoroti tantangan global, seperti gejolak geopolitik dan fragmentasi ekonomi. Namun, dengan kolaborasi lintas sektor dan inovasi digital, Indonesia optimis menjadi salah satu pemain utama di Asia Tenggara. 
 
Orasi ilmiah yang disampaikan dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-62 Universitas Brawijaya dihadiri oleh Rektor Universitas Brawijaya Malang, Prof Widodo, M.Si, PhD Med.Sc, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, Mahfud MD, para guru besar, dosen, dan mahasiswa.
 
Pada kesempatan yang sama, Menkomdigi juga meresmikan AI Centre Universitas Brawijaya serta menyaksikan deklarasi Satgas Anti Judi Online dan Pinjaman Online Ilegal dari Universitas Brawijaya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan