Jakarta: Efek perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah berdampak besar bagi Apple. Kabar terbaru menyebutkan bahwa seluruh iPhone yang dijual di pasar Amerika bakal buatan India di akhir tahun 2026 atau 2027.
Diketahui bahwa selama ini Tiongkok mengandalkan fasilitas produksi Foxconn yang berbasis di Tiongkok sehingga secara tidak langsung iPhone yang dijual Apple adalah ‘made in China’. Namun mereka juga sejak lama menaruh pesanan di Foxconn cabang India.
Dikutip dari situs WCCF Tech, investor Apple ternyata khawatir bahwa harga iPhone akan naik tidak terkendali akibat efek perang dagang. Makanya Apple melakukan diversifikasi dengan menaruh sebagian porsi iPhone yang diproduksi ke India.
India sendiri ikut mengalami kenaikan tarif impor terbaru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebesar 26 persen tapi masih ditunda. Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, sampai melakukan kunjungan ke India untuk melakukan negosiasi.
Rumor menyebutkan bahwa Apple sendiri masih butuh pertimbangan lebih mendalam karena proses pemindahan teknologi produksi dari basis Foxconn di Tiongkok ke India butuh lebih banyak waktu.
Hal tersebut ditakutkan bisa berdampak ke alur dan kecepatan produksi unit iPhone yang ikut berdampak ke ketersediaan unit di pasar. Kontribusi penjualan produk Apple dari pasar Amerika sendiri diklaim hanya 28 persen sehingga kondisi perang dagang saat ini akan membuat angka tadi makin turun.
Sebenarnya langkah diversifikasi ini telah dilakukan Apple sejak tahun 2023. Pada saat itu firma riset J.P. Morgan mengklaim Apple berencana mengalihkan 25 persen produksi iPhone global ke India di tahun 2025, dan meningkat menjadi 50 persen di 2027.
Awal bulan ini, Apple dirumorkan telah memproduksi sejumlah varian iPhone kelas entry-level di Brazil sebagai solusi cepat atas perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok. Strategi tersebut diklaim bisa memangkas biaya pengiriman.
Diketahui bahwa selama ini Tiongkok mengandalkan fasilitas produksi Foxconn yang berbasis di Tiongkok sehingga secara tidak langsung iPhone yang dijual Apple adalah ‘made in China’. Namun mereka juga sejak lama menaruh pesanan di Foxconn cabang India.
Dikutip dari situs WCCF Tech, investor Apple ternyata khawatir bahwa harga iPhone akan naik tidak terkendali akibat efek perang dagang. Makanya Apple melakukan diversifikasi dengan menaruh sebagian porsi iPhone yang diproduksi ke India.
India sendiri ikut mengalami kenaikan tarif impor terbaru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebesar 26 persen tapi masih ditunda. Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, sampai melakukan kunjungan ke India untuk melakukan negosiasi.
Rumor menyebutkan bahwa Apple sendiri masih butuh pertimbangan lebih mendalam karena proses pemindahan teknologi produksi dari basis Foxconn di Tiongkok ke India butuh lebih banyak waktu.
Hal tersebut ditakutkan bisa berdampak ke alur dan kecepatan produksi unit iPhone yang ikut berdampak ke ketersediaan unit di pasar. Kontribusi penjualan produk Apple dari pasar Amerika sendiri diklaim hanya 28 persen sehingga kondisi perang dagang saat ini akan membuat angka tadi makin turun.
Sebenarnya langkah diversifikasi ini telah dilakukan Apple sejak tahun 2023. Pada saat itu firma riset J.P. Morgan mengklaim Apple berencana mengalihkan 25 persen produksi iPhone global ke India di tahun 2025, dan meningkat menjadi 50 persen di 2027.
Awal bulan ini, Apple dirumorkan telah memproduksi sejumlah varian iPhone kelas entry-level di Brazil sebagai solusi cepat atas perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok. Strategi tersebut diklaim bisa memangkas biaya pengiriman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
